SINGAPURA, KOMPAS.com – Di tengah perayaan Tahun Baru Imlek 2022, publik Singapura dikejutkan dengan munculnya berita mengenai sosok pria lanjut usia (lansia) bernama Oh Go Seng.
Di tengah-tengah berjalannya modernisasi Singapura yang berkembang pesat, otoritas Singapura mendapati Oh telah hidup sendirian di hutan selama 33 tahun.
Jumlah temuan gelandangan di Singapura sendiri selama ini tergolong sangat rendah.
Baca juga: Sebar Video Majikan Telanjang di TikTok, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan
Hampir seluruh warga "Negeri Singa” sudah memiliki tempat tinggal melalui fasilitas rumah susun yang telah disediakan oleh Pemerintah Singapura.
Media berbahasa Mandarin Shin Min Daily News melaporkan Oh Go Seng hidup seadanya di hutan Sungai Tengah yang berlokasikan di Singapura Barat.
Dia sebelumnya hidup di desa yang berdekatan dengan hutan lebat itu. Pemukiman desa itu telah digusur oleh Pemerintah Singapura untuk modernisasi.
Lansia berusia 79 tahun itu lantas membangun tenda dari plastik yang disangga dengan menggunakan tongkat kayu sebagai tempat berteduhnya.
Untuk bertahan hidup, dia sehari-hari bekerja serabutan sembari menjual sayur-sayuran yang ditanamnya di hutan, seperti ubi, daun pandan, dan cabai.
Oh Go Seng hidup menyatu dengan alam.
Untuk mengisi perutnya, dia rutin memasak bubur dengan menggunakan tungku api terbuka.
Sedangkan untuk membersihkan diri, Oh mandi dengan menggunakan air dari kolam yang berdekatan dengan tendanya.
Keberadaan Oh Go Seng bukan tidak diketahui oleh warga sekitar di distrik Choa Chu Kang.
Warga di sana justru kerap menolong Oh dengan memberikan pakaian dan makanan kepadanya.
Mereka juga terkadang membeli sayur-sayuran yang dijualnya.
Sejumlah pelari dan pendaki yang berolahraga di kawasan hutan juga pernah melihatnya.