Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasan Akhund Minta Negara-negara di Dunia Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Kompas.com - 19/01/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Perdana Menteri Afghanistan yang ditunjuk Taliban, Mohammad Hasan Akhund, berseru kepada dunia internasional, terutama negara-negara Islam, untuk mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers di Kabul pada Rabu (19/1/2022) sebagaimana dilansir Reuters.

Akhund menambahkan, semua persyaratan telah dipenuhi. Akhund ditunjuk sebagai Perdana Menteri Afghanistan oleh Taliban pada September 2021.

Baca juga: Koresponden Washington Post: Dipimpin Taliban, Penderitaan Rakyat Afghanistan Makin Meluas

“Saya meminta semua pemerintah, terutama negara-negara Islam, bahwa mereka harus memberikan pengakuan,” kata Akhund.

Sejauh ini, komunitas internasional masih belum mengakui pemerintahan Taliban yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021.

Sedangkan negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) telah membekukan aset perbankan Afghanistan senilai miliaran dollar AS dan memangkas dana pembangunan yang pernah menjadi tulang punggung perekonomian Afghanistan.

Dalam konferensi pers tersebut, Akhund juga meminta agar komunitas internasional melonggarkan pembatasan uang ke negara itu.

Baca juga: Faizullah Jalal, Profesor Terkemuka Afghanistan Ditangkap karena Kritik Pemerintahan Taliban

Dia menambahkan, pembekuan dana Afghanistan membuat negara tersebut mengalami krisis ekonomi.

“Bantuan jangka pendek bukanlah solusi, kita harus berusaha mencari cara untuk menyelesaikan masalah secara mendasar,” kata Akhund.

Sejauh ini, komunitas internasional telah meningkatkan bantuan kemanusiaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan paling dasar rakyat Afghanistan.

Ketika negara itu menghadapi krisis uang tunai dan perekomian yang memburuk selama musim dingin yang keras, jutaan orang jatuh ke dalam kemiskinan.

Baca juga: Polisi Agama Taliban Pasang Poster Perempuan Afghanistan Wajib Tutup Aurat

Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons juga menghadiri konferensi pers tersebut.

Dia mengatakan, krisis ekonomi Afghanistan adalah masalah serius yang perlu ditangani oleh semua negara.

“PBB sedang bekerja untuk merevitalisasi ekonomi Afghanistan dan secara mendasar mengatasi masalah ekonomi Afghanistan,” tutur Lyons.

Menteri Luar Negeri Afghanistan yang ditunjuk Taliban, Amir Khan Muttaqi, berujar bahwa pemerintah sedang mencari hubungan ekonomi dengan masyarakat internasional.

“Bantuan kemanusiaan adalah solusi jangka pendek untuk masalah ekonomi, tetapi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dalam jangka panjang adalah pelaksanaan proyek infrastruktur,” ujar Muttaqi.

Baca juga: Serangan Teror di Pakistan Meningkat Sejak Taliban Kuasai Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com