Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Tahu Anak-anak "Sinterklas Tidak Ada", Uskup Italia Minta Maaf

Kompas.com - 12/12/2021, 15:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

ROMA, KOMPAS.com - Sebuah keuskupan Katolik Roma di Sisilia telah meminta maaf kepada para orang tua.

Ini setelah uskupnya dilaporkan memberi tahu sekelompok anak bahwa "Sinterklas itu tidak ada".

Dilansir BBC, pada acara keagamaan minggu lalu, Uskup Antonio Staglian juga mengatakan bahwa kostum merah Sinterklas telah dipilih Coca-Cola untuk publisitas.

Baca juga: Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus, Serupa tapi Tak Sama

Komentar itu lantas membuat marah para orang tua.

Dalam permintaan maafnya, Pendeta Alessandro Paolino dari keuskupan Noto, mengatakan bahwa uskup telah berusaha untuk menggarisbawahi makna Natal yang sebenarnya.

Dia juga mengatakan komentar itu ditujukan untuk menyoroti kisah Santo Nikolas, inspirasi awal sosok Sinterklas dan dikenal karena memberikan hadiah kepada orang miskin.

“Pertama-tama, atas nama uskup, saya mengungkapkan kesedihan saya atas deklarasi ini, yang telah menciptakan kekecewaan pada anak-anak kecil," ujarnya.

Baca juga: Pakai Topeng Donald Trump dan Topi Sinterklas, Pria Ini Tembak Saudara Iparnya

"Saya ingin menegaskan bahwa niat Monsinyur Stagliano sangat berbeda,” kata Pendeta Paolino dalam sebuah posting di halaman Facebook keuskupan.

Pendeta Paolino, direktur komunikasi keuskupan Noto, mengatakan bahwa uskup hanya ingin anak-anak "berrefleksi tentang makna Natal".

Dia juga mengatakan bahwa Natal dikenal karena konsumerisme.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Repubblica, uskup mengatakan dia tidak memberi tahu anak-anak bahwa Sinterklas tidak ada, tetapi ada kebutuhan untuk "membedakan apa yang nyata dan apa yang tidak".

Baca juga: Survei: Mayoritas Anak Inggris Percaya Teori Ajaib tentang Sinterklas

“Fakta sebenarnya sudah muncul, bahwa Natal bukan lagi milik umat Kristen,” katanya.

"Suasana Natal antara lampu dan belanja telah menggantikan Natal," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke Daftar Pelaku Pelanggaran terhadap Anak-anak

Global
Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Lagi, Israel Serang Sekolah yang Dikelola UNRWA di Gaza

Global
PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

PM Denmark Frederiksen Dipukul Seorang Pria di Kultorvet Kopenhagen

Global
[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

[POPULER GLOBAL] Wukuf di Arafah 16 Juni | Youtuber Tembaki Lamborghini

Global
Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Hong Kong Tangkap 3 Orang yang Hina Lagu Kebangsaan China

Global
Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Terjadi Tiap Hari, Situasi Mengerikan di Gaza Seolah Dianggap Biasa...

Global
Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Sapi yang Terinfeksi Flu Burung Dilaporkan Mati di 5 Negara Bagian AS

Global
Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Jepang Akan Bangun Pagar Anti-Turis di Sudut Pandang Gunung Fuji

Global
Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Tingkat Kepercayaan Rakyat Ukraina terhadap Zelensky Berada di Titik Terendah, Ada Apa?

Global
Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Internasional
Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Hamas Dilaporkan Kian Melemah, Kekuatan Tempur Berkurang Signifikan

Global
Membaca Langkah Ekonomi Putin di Tengah Perang dan Gempuran Sanksi Barat

Membaca Langkah Ekonomi Putin di Tengah Perang dan Gempuran Sanksi Barat

Global
Papua Nugini Akhiri Upaya Penyelamatan 2.000 Korban Tanah Longsor, Baru 11 Jenazah yang Ditemukan

Papua Nugini Akhiri Upaya Penyelamatan 2.000 Korban Tanah Longsor, Baru 11 Jenazah yang Ditemukan

Global
Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com