Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Orang Lain Atasi Stres, Pria Ini Rela Jadi Samsak Tinju untuk Dipukuli

Kompas.com - 11/12/2021, 15:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TURKI, KOMPAS.com - Selama 11 tahun terakhir, seorang pria di Turki mencari nafkah dengan membiarkan orang lain meninju dirinya tanpa pernah memukul balik.

Hasan Riza Gunay mulai bekerja sebagai “samsak tinju manusia” pada 2010.

Dia melakukan itu setelah terinspirasi dari tayangan film Bring Mazlum to Me.

Baca juga: Hampir Tercuci di Laundry, Tiket Lotre Pria Ini Malah Menang Jackpot

Di mana, pemeran protagonist di film tersebut secara sukarela membiarkan dirinya dipukuli.

Gunay menyadari bahwa sementara beberapa orang bisa menghilangkan stres dengan berolahraga, bermeditasi atau tidur, yang lain perlu melepaskan sedikit tenaga dengan berteriak atau memukul seseorang.

Jadi dia pun menjadikan pemikirannya tersebut sebagai bisnis yang tidak biasa, yakni membiarkan dirinya ditinju oleh orang asing demi uang.

Dia telah bekerja sebagai "pelatih stres" sejak 2012.

Gunay berharap bisa melatih orang lain untuk bisa mengikuti jejaknya sebagai “pelatih stress” sebelum dirinya menjadi terlalu tua untuk menerima pukulan.

“Sebagian besar klien saya menderita depresi atau serangan panik atau kewalahan karena rutinitas sehari-hari mereka,” kata Gunay kepada kantor berita Turki Anadolu sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (10/12/2021).

Menurut dia, pelatih stres berlisensi memiliki beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membantu klien menghilangkan stres.

Seringkali yang klien butuhkan hanyalah seseorang untuk melampiaskan amarahnya dan dengan senang hati dapat menuruti kemauannya.

Baca juga: Viral: Gara-gara Tolak Bersihkan Salju, Pria Ini Tinggalkan Istrinya

Terkadang, ada beberapa permintaan khusus dari klien yang diperlukan untuk mendukung proses perawatannya.

Misalnya, Gunay bersedia mengenakan topeng bergambar foto seseorang yang membuat klien kesal. Hal ini diyakini bisa membantu klien mengeluarkan semua frustrasi atau kekesalan yang dirasakan.

Hasan Riza Gunay jelas tidak pernah tersinggung ketika mendapatkan cemoohan maupun pukulan dari para kliennya.

Dia selalu menganggap sesi penghilang stresnya sebagai adegan dalam film, di mana dia tengah memerankan diri sebagai tokoh protagonist.

Sebagian besar klien Gunay adalah wanita (sekitar 70 persen) yang kekuatannya setara dengan anak laki-laki berusia 12 hingga 14 tahun.

Jadi dia tidak terlalu khawatir akan terluka.

Ditambah lagi, Gunay hampir selalu memakai alat pelindung dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugarannya.

Baca juga: Beli Sofa Baru, Pria Ini Malah Temukan Ular Besar di Dalamnya

Dia mendedikasikan waktu sekitar 10 hingga 15 menit per sesi dan hanya menerima hingga empat klien per hari.

Gunay selektif dalam memilih klien. Dia tidak mau membiarkan sembarang orang meninjunya.

Jika merasa seseorang tidak memiliki alasan yang cukup baik untuk berada di tempatnya atau jika mereka ada di dalamnya untuk bersenang-senang, Gunay tidak akan menerimanya.

Dia menegaskan bahwa dirinya adalah pelatih stres, bukan penghibur.

Sebelum melakukan sesi, Hasan Riza Gunay akan membuat semua kliennya menandatangani dokumen.

Dokumen itu menyatakan bahwa Gunay melakukan tindakan ini secara sukarela sehingga para klien dapat menghilangkan stres, tanpa tekanan tambahan dari konsekuensi hukum potensial jika terjadi cedera fisik pada dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com