TURKI, KOMPAS.com - Selama 11 tahun terakhir, seorang pria di Turki mencari nafkah dengan membiarkan orang lain meninju dirinya tanpa pernah memukul balik.
Hasan Riza Gunay mulai bekerja sebagai “samsak tinju manusia” pada 2010.
Dia melakukan itu setelah terinspirasi dari tayangan film Bring Mazlum to Me.
Baca juga: Hampir Tercuci di Laundry, Tiket Lotre Pria Ini Malah Menang Jackpot
Di mana, pemeran protagonist di film tersebut secara sukarela membiarkan dirinya dipukuli.
Gunay menyadari bahwa sementara beberapa orang bisa menghilangkan stres dengan berolahraga, bermeditasi atau tidur, yang lain perlu melepaskan sedikit tenaga dengan berteriak atau memukul seseorang.
Jadi dia pun menjadikan pemikirannya tersebut sebagai bisnis yang tidak biasa, yakni membiarkan dirinya ditinju oleh orang asing demi uang.
Dia telah bekerja sebagai "pelatih stres" sejak 2012.
Gunay berharap bisa melatih orang lain untuk bisa mengikuti jejaknya sebagai “pelatih stress” sebelum dirinya menjadi terlalu tua untuk menerima pukulan.
“Sebagian besar klien saya menderita depresi atau serangan panik atau kewalahan karena rutinitas sehari-hari mereka,” kata Gunay kepada kantor berita Turki Anadolu sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (10/12/2021).
Menurut dia, pelatih stres berlisensi memiliki beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membantu klien menghilangkan stres.
Seringkali yang klien butuhkan hanyalah seseorang untuk melampiaskan amarahnya dan dengan senang hati dapat menuruti kemauannya.
Baca juga: Viral: Gara-gara Tolak Bersihkan Salju, Pria Ini Tinggalkan Istrinya
Terkadang, ada beberapa permintaan khusus dari klien yang diperlukan untuk mendukung proses perawatannya.
Misalnya, Gunay bersedia mengenakan topeng bergambar foto seseorang yang membuat klien kesal. Hal ini diyakini bisa membantu klien mengeluarkan semua frustrasi atau kekesalan yang dirasakan.
Hasan Riza Gunay jelas tidak pernah tersinggung ketika mendapatkan cemoohan maupun pukulan dari para kliennya.
Dia selalu menganggap sesi penghilang stresnya sebagai adegan dalam film, di mana dia tengah memerankan diri sebagai tokoh protagonist.
Sebagian besar klien Gunay adalah wanita (sekitar 70 persen) yang kekuatannya setara dengan anak laki-laki berusia 12 hingga 14 tahun.
Jadi dia tidak terlalu khawatir akan terluka.
Ditambah lagi, Gunay hampir selalu memakai alat pelindung dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugarannya.
Baca juga: Beli Sofa Baru, Pria Ini Malah Temukan Ular Besar di Dalamnya
Dia mendedikasikan waktu sekitar 10 hingga 15 menit per sesi dan hanya menerima hingga empat klien per hari.
Gunay selektif dalam memilih klien. Dia tidak mau membiarkan sembarang orang meninjunya.
Jika merasa seseorang tidak memiliki alasan yang cukup baik untuk berada di tempatnya atau jika mereka ada di dalamnya untuk bersenang-senang, Gunay tidak akan menerimanya.
Dia menegaskan bahwa dirinya adalah pelatih stres, bukan penghibur.
Sebelum melakukan sesi, Hasan Riza Gunay akan membuat semua kliennya menandatangani dokumen.
Dokumen itu menyatakan bahwa Gunay melakukan tindakan ini secara sukarela sehingga para klien dapat menghilangkan stres, tanpa tekanan tambahan dari konsekuensi hukum potensial jika terjadi cedera fisik pada dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.