Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Ancaman Bom, Pesawat Malaysia Airlines Mendarat Darurat di Bangladesh

Kompas.com - 02/12/2021, 18:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

DHAKA, KOMPAS.com – Sebuah pesawat Malaysia Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Rabu (1/12/2021) malam waktu setempat karena adanya ancaman bom.

Polisi bandara, Ziaul Haq, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dicurigai ada bom di dalam pesawat.

“Pesawat mendarat di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal di Dhaka untuk keadaan darurat dan kami segera mengeluarkan ke-135 penumpang,” kata Haq kepada Anadolu Agency.

Baca juga: Bom Pesawat Perang Dunia II Meledak di Stasiun Kereta Munich Lukai 4 Orang

Dia juga mengonfirmasi bahwa penegak hukum dan otoritas terkait lainnya di bandara menggeledah seluruh pesawat dan bagasi penumpang.

“Kami telah menggeledah semuanya beberapa kali dan tidak menemukan bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya,” sambung Haq.

Dia menambahkan, mereka sempat menemukan sebuah barang mencurigakan. Tetapi, barang tersebut bukanlah sesuatu yang berbahaya setelah dibuka.

Sejumlah langkah keamanan lantas ditingkatkan di dalam dan di sekitar bandara internasional utama Bangladesh tersebut setelah insiden itu.

Baca juga: Seorang Ulama Ditembak Mati, Dicurigai Terlibat Serangan Bom Bunuh Diri di Uganda

Haq menuturkan, penerbangan pesawat akan dilanjutkan setelah pencarian selesai, dan sampai saat itu semua penumpang diamankan di terminal bandara.

Menurut beberapa sumber bandara, penerbangan MH196 tersebut bertolak dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Seletah dilakukan pencarian dengan seksama, pada Kamis (2/12/201), seorang pejabat senior bandara mengatakan bahwa ancaman bom di pesawat tersebut tak lebih dari kabar bohong alias hoaks semata.

Direktur Eksekutif Grup Bandara Internasional Hazrat Shahjalal Kapten AHM Touhid-ul Ahsan mengatakan, ancaman bom tersebut disimpulkan tidak berdasar.

Baca juga: 4 Penemu yang Menyesali Temuannya, dari AK-47 sampai Bom Atom

Ahsan menolak untuk menyebutkan penelepon yang memberikan ancaman bom tersebut sebagaimana dilansir The Week.

Dia hanya menuturkan, unit elite anti-kejahatan dan anti-terorisme dari Kepolisian Bangladesh-lah yang menerima telepon tersebut.

Menurut sejumlah pejabat bandara, dari 135 penumpang tersebut, 134 di antaranya adalah warga Bangladesh dan sisanya adalah warga negara Malaysia.

Setelah itu, operasi penerbangan di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal dilanjutkan pada Kamis sekitar pukul 00.45 waktu setempat.

“Tidak ada yang ditahan dalam insiden ini,” kata Morshedul Alam, Wakil Komisaris Divisi Uttara dari Kepolisian Metropolitan Dhaka.

Baca juga: Bom Kembali Meledak di Kabul, 2 Orang Tewas, Kekhawatiran Ekstremisme Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com