BERLIN, KOMPAS.com – Tiga menteri kesehatan di tiga negara bagian Jerman mendesak pihak-pihak yang bernegosiasi yang membentuk pemerintahan baru di level federal untuk memperluas kekuasaan negara bagian.
Perluasan kekuasaan tersebut bakal digunakan menerapkan penanganan pandemi yang lebih ketat seperti pembatasan atau penutupan sekolah.
Pasalnya, kasus Covid-19 di Jerman selama tujuh hari terakhir mengganas dan melonjak drastis mencapai rekor tertingginya sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (13/11/2021).
Baca juga: Rugi Rp 23 Triliun, AstraZeneca Mulai Jual Vaksin Covid-19 dengan Incar Keuntungan
Our World in Data menunjukkan pada Jumat (12/11/2021), jumlah kasus Covid-19 di Jerman mencapai 35.000-an kasus dalam sehari.
Kepala asosiasi dokter terbesar di Jerman Marburger Bund mengatakan kepada Jerman Funke Mediengruppe bahwa beberapa bangsal ICU mulai kewalahan.
Bangsal ICU yang terbebani mungkin perlu memindahkan pasien untuk mendapatkan tempat tidur dalam beberapa pekan mendatang.
Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan membahas langkah-langkah pandemi baru pekan depan.
Tetapi, tiga pihak yang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan baru sepakat untuk membiarkan keadaan darurat berakhir pada 25 November seperti yang direncanakan.
Menteri Kesehatan Negara Bagian Baden-Wuerttemberg, Hessen, dan Brandenburg berpendapat, negara bagian perlu tetap membuka opsi penerapan kebijakan yang mengharuskan keadaan darurat untuk ditegakkan jika situasinya memburuk.
“Menghadapi beban rumah sakit yang di beberapa daerah hampir melebihi batas, status epidemi harus diperpanjang di tingkat nasional,” kata ketiga menteri kesehatan itu dalam pernyataan bersama, Sabtu.
Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak orang yang belum divaksinasi untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Baca juga: Covid-19 Meningkat, Belanda Akan Terapkan Lockdown Parsial Pertama di Eropa Barat
Dia juga menyerukan penegakan aturan yang lebih ketat dan peluncuran vaksin booster yang lebih cepat.
Sementara itu, militer Jerman sedang bersiap untuk memobilisasi 12.000 tentara menjelang Natal untuk membantu layanan perawatan kesehatan, lapor surat kabar Der Spiegel.
Sejauh ini, 630 tentara telah dikerahkan, Der Spiegel melaporkan. Militer Jerman tidak segera tersedia untuk dimintai komentar dari Reuters.
Di satu sisi, Benua Eropa menjadi episentrom Covid-19 lagi. Hal ini mendorong beberapa pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pemberlakuan lockdown.
Baca juga: Austria Akan Berlakukan Lockdown Khusus bagi Warga Tidak Divaksin Covid-19