Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Setelah Pasukan Tigray Mengancam Ibu Kota

Kompas.com - 03/11/2021, 15:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

ADIS ABABA, KOMPAS.com - Pemerintah Ethiopia mengumumkan keadaan darurat nasional pada Selasa (2/11/2021) ketika pasukan Tigray mengancam bergerak ke ibu kota, dan perang selama setahun di negara itu meningkat dengan cepat.

Amerika Serikat (AS) mengatakan keamanan di negara Afrika tersebut telah "memburuk secara signifikan", dan sangat memperingatkan warganya untuk mempertimbangkan pergi.

Baca juga: Bendungan Raksasa Ethiopia, Seluk Beluk dan Kontroversinya

Deklarasi keadaan darurat nasional oleh Dewan Menteri Ethiopia adalah tanda peringatan yang paling jelas dari pemerintah Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed.

Setahun lalu, dia mengizinkan tentara dari negara tetangga untuk menyerang wilayah Tigray, dan mengejar pasukan Tigray bersama pasukan Ethiopia. Ribuan orang telah terbunuh sejak itu.

Pasukan Tigray dan sekutu mereka menimbulkan "bahaya besar dan akan segera terjadi" bagi keberadaan negara itu, kata deklarasi dewan tersebut.

“Semua orang akan diuji,” kicau Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed. 

Deklarasi itu kata dia, dibuat untuk “memperpendek masa kesengsaraan dan memberikan waktu penyelesaian.

AS telah memperingatkan pasukan Tigray, yang telah lama mendominasi pemerintah nasional sebelum Abiy menjabat, melakukan segala upaya untuk "mengepung" ibu kota, Addis Ababa.

Apalagi, mereka menguasai kota-kota strategis Dessie dan Kombolcha dalam beberapa hari terakhir. Itu membuat mereka dapat bergerak menyusuri jalan raya utama menuju ibu kota.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Di Ethiopia Masih Tahun 2014 | Sebulan Taliban Kuasai Afghanistan

Keadaan darurat segera berlaku dan akan berlangsung selama enam bulan.

Pemerintah Ethiopia dapat memberlakukan jam malam, memerintahkan warga untuk mengikuti pelatihan militer, mengganggu layanan transportasi dan perjalanan, menangguhkan izin outlet media dan menahan siapa pun yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok teroris tanpa batas waktu.

Dalam kondisi ini, pemerintahan lokal di beberapa daerah dapat dibubarkan, dan kepemimpinan militer dapat dilantik. Pertemuan publik yang tidak sah dan ekspresi penentangan terhadap keadaan darurat dilarang.

Tindakan seperti itu akan dilaksanakan oleh hukum. Anggota parlemen Ethiopia diperkirakan akan bersidang dalam waktu 48 jam.

Sementara itu, biro keamanan Addis Ababa mengatakan kepada warga bahwa siapa pun yang memiliki senjata api harus mendaftarkannya sekarang. Penggeledahan rumah dan bisnis akan dilakukan aparat untuk memastikan perdamaian kota.

PBB menyatakan keprihatinan pada kelompok ekstrem pada peristiwa terbaru, memperingatkan bahwa "stabilitas Ethiopia dan kawasan yang lebih luas dipertaruhkan" dan sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera.

Tentara pemerintah Ethiopia yang ditangkap dan anggota milisi sekutu duduk dalam barisan setelah diarak oleh pasukan Tigray melalui jalan-jalan dengan truk terbuka, saat mereka tiba untuk dibawa ke pusat penahanan di Mekele, ibu kota wilayah Tigray di Ethiopia utara pada 22 Oktober 2021. AP Tentara pemerintah Ethiopia yang ditangkap dan anggota milisi sekutu duduk dalam barisan setelah diarak oleh pasukan Tigray melalui jalan-jalan dengan truk terbuka, saat mereka tiba untuk dibawa ke pusat penahanan di Mekele, ibu kota wilayah Tigray di Ethiopia utara pada 22 Oktober 2021.

Baca juga: Situs Warisan Dunia Abad Pertengahan di Ethiopia Jatuh di Tangan Pemberontak Tigray

Perdana menteri Ethiopia minggu ini meminta semua warga memerangi pasukan Tigray yang mendekat. “Kita harus memantau mereka yang bekerja untuk musuh dan tinggal di antara kita.” Pengumpulan baru etnis Tigrayan terlihat di ibu kota pada Senin (1/11/2021).

Pasukan Tigray mengatakan mereka menekan pemerintah Ethiopia mencabut blokade mematikan selama berbulan-bulan, di wilayah mereka yang berpenduduk sekitar 6 juta orang. Di sana, layanan dasar telah terputus dan bantuan kemanusiaan dan medis ditolak.

Ini “mungkin hambatan kemanusiaan yang paling mengerikan di dunia,” kata seorang pejabat senior Badan Pembangunan Internasional AS kepada AP pada Selasa (2/11/2021).

“Kami melihat kampanye sistematis, hambatan birokrasi menghalangi bantuan ke daerah-daerah yang diduduki oleh (pasukan Tigray)”. Ini tidak hanya memengaruhi Tigray tetapi daerah-daerah di Amhara dan Afar tetangga yang sekarang dikuasai oleh para pejuang Tigray, kata pejabat itu.

Para pasukan pindah ke wilayah tersebut setelah merebut kembali sebagian besar Tigray pada Juni. Ratusan ribu penduduk tergusur dan krisis semakin luas.

“Kami tentu mengalami kesulitan untuk mendapatkan perhatian perdana menteri” untuk masalah tersebut dan setiap ajakan untuk mengatasinya, kata pejabat senior USAID setelah kunjungan baru-baru ini ke Ethiopia. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena
karena mereka tidak berwenang.

Baca juga: Tentara Bersenjata Ethiopia Gerebek Rumah Sakit di Tigray, Operasi Bedah Terganggu

Pasukan Tigray mengatakan mereka sekarang terhubung dengan kelompok bersenjata lain, Tentara Pembebasan Oromo, yang aliansinya diserang awal tahun ini.

Pertempuran segera bisa mencapai wilayah Oromo yang bertetangga dengan Addis Ababa. Etnis Oromo pernah memuji Abiy sebagai perdana menteri Oromo pertama di negara itu. Tapi mereka merasa ketidakpuasan sejak itu muncul, dengan pemenjaraan para pemimpin Oromo yang blak-blakan.

Utusan khusus AS untuk wilayah “Tanduk Afrika”, Jeffrey Feltman, mengatakan pada sebuah acara publik Selasa (2/11/2021) bahwa hubungan pasukan Tigray dengan kelompok bersenjata lainnya berbahaya.

Utusan itu juga mengaku mengerti mengapa perdana menteri Ethiopia tidak ingin duduk di meja perundingan, di seberang para pemimpin pasukan Tigray. Tetapi menurutnya "ada banyak, banyak cara untuk memulai pembicaraan rahasia."

Pada akhirnya, Feltman berkata, “akan ada pembicaraan karena tidak ada pihak yang akan menang.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com