Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterpa Krisis Energi, Inggris Mantap Enyahkan Energi Fosil Mulai 2035

Kompas.com - 07/10/2021, 13:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Inggris berambisi mengenyahkan semua pembangkit listik berbahan bakar energi fosil mulai 2035.

Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat berkunjung ke Network Rail di Manchester sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (4/10/2021).

Dia mengatakan, ambisi tersebut akan membantu Inggris dalam menghilangkan emisi karbon sambil melunakkan dampak dari fluktuasi harga gas.

Baca juga: Dilanda Krisis Energi, Uni Eropa Desak Negara Anggota Beri Bantuan ke Warga

Saat ini, Inggris dan dataran Eropa tengah mengalami kelangkaan energi. Di sisi lain, harga energi fosil seperti gas, minyak bumi, dan batu bara saat ini tengah melambung tinggi.

Dia berkaca pada pencapaian Inggris dalam membangun sejumlah energi terbarukan seperi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai yang masif.

“Kami rasa, kami dapat memproduksi energi bersih secara komplit pada 2035,” tutur Boris.

The Guardian melaporkan, pada 2020, energi terbarukan berkontribusi terhadap 43 persen dari total produksi listrik Inggris.

Baca juga: Energi Terbarukan: Pengertian, Contoh, Manfaat, dan Kekurangannya

Dalam rencana mencapai emisi nol, Inggris juga akan melibatkan energi nuklir alias pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam skema energi bersih.

Namun, pembangkit listik tenaga gas (PLTG) masih dominan dalam sektor ketenagalistrikan Inggris.

Sejauh ini, PLTG berkontribusi sekitar sepertiga dari permintaan listrik menurut data National Grid. Inggris juga masih sangat bergantung pada gas untuk pembangkit listik dan pemanas.

Baca juga: Batu Bara Langka, India Dihantui Krisis Energi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com