Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Energi di Eropa, Jutaan Orang Terancam Tidak Mampu Bayar Biaya Gas dan Listrik

Kompas.com - 04/10/2021, 03:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

Kelangkaan energi di Eropa

"Risiko jatuh ke dalam kelangkaan energi dalam populasi Eropa adalah dua kali lipat dari risiko kemiskinan umum," kata Bouzarovski kepada CNN Business.

Populasi Eropa antara 20 persen dan 30 persen menghadapi kemiskinan umum, sedangkan hingga 60 persen menderita kelangkaan energi di beberapa negara, katanya.

Bulgaria memiliki proporsi penduduk yang mengalami kelangkaan energi tertinggi di Eropa, yaitu sebesar 31 persen dari populasi. Diikuti oleh Lithuania sebesar 28 persen, Siprus sebesar 21 persen, dan Portugal sebesar 19 persen.

Populasi Swiss yang mengalami ancaman kelangkaan energi hanya sebesar 0,3 persen, paling rendah di Eropa. Kemudian, disusul oleh Norwegia 1 persen.

Baca juga: Ringkasan Disrupsi Energi Dunia: Kelangkaan BBM Inggris, Krisis Energi China

Para ahli dan juru kampanye berpendapat, Uni Eropa harus membuat undang-undang larangan pemasok memutus sumber energi rumah tangga dalam jangka pendek.

Mereka memperingatkan bahwa cara mengatasi kelangkaan energi adalah hanya dengan mengurangi ketergantungan pada gas, dan memperkenalkan lebih banyak energi terbarukan ke dalam bauran energi. Hal itu dapat melunakkan lonjakan harga dalam jangka panjang.

"Tidak jelas mengapa kami tidak memiliki larangan pemutusan sambungan di seluruh UE," kata Bouzarovski.

Ia menambahkan bahwa implementasinya bisa serupa dengan bagaimana blok Uni Eropa itu menghapus biaya roaming ponsel.

"Kita harus melihat akses ke energi sebagai hak asasi manusia dengan cara yang sama seperti kita melihat akses ke air sebagai hak asasi manusia," kata Martha Myers, juru kampanye keadilan iklim dan energi di Friends of the Earth Europe, yang merupakan bagian dari Hak untuk Koalisi Energi.

Baca juga: Dilanda Krisis Energi, Pejabat China Teriak Minta Batu Bara Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com