Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Cari Informasi Penting, Google Kunci Akun E-mail Pemerintah Afghanistan

Kompas.com - 04/09/2021, 06:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Google secara temporer mengunci sejumlah akun e-mail Pemerintah Afghanistan.

Hal itu disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Keputusan itu diambil atas kekhawatiran jejak digital yang ditinggalkan oleh mantan pejabat Afghanistan dan mitra internasional mereka.

Baca juga: Taliban Klaim Taklukkan Panjshir, Kuasai Afghanistan Secara Penuh

Sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus, sejumlah laporan menyoroti kekhawatiran database Afghanistan yang berpotensi dimanfaatkan penguasa baru untuk memburu musuh-musuh mereka.

Pada Jumat (3/9/2021), perusahaan induk Google, Alphabet, menyatakan bahwa pihaknya tengah memantau situasi di Afghanistan.

Perusahaan tersebut mengumumkan telah mengambil tindakan sementara untuk mengamankan akun yang relevan.

Seorang pegawai dari mantan Pemerintah Afghanistan mengatakan kepada Reuters bahwa Taliban sedang berusaha mendapatkan sejumlah e-mail mantan pejabat.

Baca juga: Mengapa Qatar Menjaga Hubungan Dekat dengan Taliban?

Akhir bulan lalu, karyawan tersebut menuturkan bahwa Taliban memintanya untuk menyimpan data yang disimpan di server kementerian tempat dia bekerja.

"Jika saya melakukannya, mereka akan mendapatkan akses ke data dan komunikasi resmi dari kepemimpinan kementerian sebelumnya," kata karyawan itu.

Karyawan itu menambahkan, dia tidak mematuhi perintah tersebut dan langsung bersembunyi sejak saat itu.

Reuters mewartakan, sekitar dua lusin badan pemerintah Afghanistan menggunakan server Google untuk e-mail resmi.

Baca juga: Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

Itu termasuk kementerian keuangan, sektor industri, sektor pendidikan tinggi, dan sektor pertambangan.

Kantor protokol kepresidenan Afghanistan juga menggunakan Google seperti yang dilakukan sejumlah badan pemerintah daerah.

Bila pangkalan data dan e-mail pemerintah dikuasai, informasi tentang pegawai pemerintahan sebelumnya, mantan menteri, kontraktor pemerintah, dan mitra asing bisa didapatkan.

Baca juga: Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan Pimpin Pemerintahan Afghanistan

Seorang peneliti keamanan, Chad Anderson, mengatakan bahwa pangkalan data dan e-mail bisa memberikan banyak informasi yang nyata.

Anderson bertutur, upaya Taliban untuk mengendalikan infrastruktur digital buatan AS layak untuk diperhatikan.

Informasi intelijen yang dapat dikumpulkan dari infrastruktur itu mungkin jauh lebih berharga bagi pemerintah baru daripada helikopter tua.

Baca juga: AS Pereteli Helikopter dan Pesawatnya, Taliban Marah-marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com