Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Berjanji Bawa Warga AS Pulang dari Afghanistan, tapi...

Kompas.com - 21/08/2021, 07:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menjanjikan akan segera membawa pulang warganya dari Afghanistan dengan selamat.

Hanya saja, dia memperingatkan akan ada korban jiwa dalam upaya evakuasi setelah Taliban menguasai negara itu.

Dalam konferensi pers, Biden mengakui gambar maupun video kekacauan di bandara ibu kota Kabul sangat menyakitkan hatinya.

Baca juga: WNI Telah Dievakuasi dari Afghanistan, Akan Segera Tiba di Indonesia

Tetapi, presiden ke-46 dalam sejarah itu AS itu menegaskan fokusnya saat ini adalah menyelesaikan upaya evakuasi.

"Ini adalah salah satu penyelamatan tersulit dan terbesar dalam sejarah. Kami akan melakukan apa pun agar sekutu kami di Afghanistan dan negara lainnya selamat," kata dia.

Joe Biden mempersilakan kepada warga AS yang hendak pulang dari Afghanistan untuk bergegas menyelamatkan diri.

"Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini," kata presiden 78 tahun itu seperti dilansir Sky News Jumat (20/8/2021).

Biden menerangkan sejak 14 Agustus, sehari sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban, 13.000 orang sudah dievakuasi.

Dalam proses penyelamatan ini dikutip BBC, dia menuturkan misinya sangatlah berbahaya dan mungkin saja akan ada korban jiwa.

Baca juga: Pasukan Elite Afghanistan Berjanji Bakal Tumpas Habis Taliban

"Saya tak bisa menjanjikan hasil akhirnya seperti apa. Mungkin ada korban jiwa. Namun sebagai panglima tertinggi, saya bisa menjamin bakal mengerahkan segala sumber daya," janjinya.

Mantan senator Delaware tersebut melanjutkan, pasukan AS akan mengawasi segala bentuk terorisme di sekitar bandara.

Biden memaparkan, AS akan fokus kepada misi kontra-terorisme dan mencegah Afghanistan dipakai menjadi markas teroris.

Dia mengancam jika sampai Taliban atau siapa pun melontarkan ancaman kepada AS, maka balasannya bakal sangat tegas.

Saat ini, negara Barat berkejaran dengan waktu untuk memprioritaskan evakuasi bagi warganya maupun penduduk Afghanistan yang bekerja bagi mereka.

Baca juga: AS Evakuasi Lagi 3.000 Orang Saat Afghanistan Sekarang Diliputi Ketakutan Aksi Balas Dendam Taliban

Sebabnya, pasukan AS bakal meninggalkan negara dengan kekayaan senilai sekitar Rp 14.000 triliun itu pada 31 Agustus nanti.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, pemberontak menjamin mereka yang ingin pergi setelah tenggat waktu lewat.

Biden kini menanggung kritik karena dianggap tergesa-gesa menarik militer, membuat Taliban kembali berkuasa.

Presiden dari Partai Demokrat tersebut bersikeras, penarikan tentara adalah hal paling rasional yang bisa dia pikirkan saat ini.

Dia mengeklaim keputusannya tidak mendapatkan penolakan dari sekutu. "Banyak waktu untuk mengritik dan menyanggah setelah keputusan ini diselesaikan," paparnya.

Baca juga: Taliban, Penguasa Baru Kekayaan Tambang Rp 14.000 Triliun di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com