WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menjanjikan akan segera membawa pulang warganya dari Afghanistan dengan selamat.
Hanya saja, dia memperingatkan akan ada korban jiwa dalam upaya evakuasi setelah Taliban menguasai negara itu.
Dalam konferensi pers, Biden mengakui gambar maupun video kekacauan di bandara ibu kota Kabul sangat menyakitkan hatinya.
Baca juga: WNI Telah Dievakuasi dari Afghanistan, Akan Segera Tiba di Indonesia
Tetapi, presiden ke-46 dalam sejarah itu AS itu menegaskan fokusnya saat ini adalah menyelesaikan upaya evakuasi.
"Ini adalah salah satu penyelamatan tersulit dan terbesar dalam sejarah. Kami akan melakukan apa pun agar sekutu kami di Afghanistan dan negara lainnya selamat," kata dia.
Joe Biden mempersilakan kepada warga AS yang hendak pulang dari Afghanistan untuk bergegas menyelamatkan diri.
"Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini," kata presiden 78 tahun itu seperti dilansir Sky News Jumat (20/8/2021).
Biden menerangkan sejak 14 Agustus, sehari sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban, 13.000 orang sudah dievakuasi.
Dalam proses penyelamatan ini dikutip BBC, dia menuturkan misinya sangatlah berbahaya dan mungkin saja akan ada korban jiwa.
Baca juga: Pasukan Elite Afghanistan Berjanji Bakal Tumpas Habis Taliban
"Saya tak bisa menjanjikan hasil akhirnya seperti apa. Mungkin ada korban jiwa. Namun sebagai panglima tertinggi, saya bisa menjamin bakal mengerahkan segala sumber daya," janjinya.
Mantan senator Delaware tersebut melanjutkan, pasukan AS akan mengawasi segala bentuk terorisme di sekitar bandara.
Biden memaparkan, AS akan fokus kepada misi kontra-terorisme dan mencegah Afghanistan dipakai menjadi markas teroris.
Dia mengancam jika sampai Taliban atau siapa pun melontarkan ancaman kepada AS, maka balasannya bakal sangat tegas.
Saat ini, negara Barat berkejaran dengan waktu untuk memprioritaskan evakuasi bagi warganya maupun penduduk Afghanistan yang bekerja bagi mereka.
Baca juga: AS Evakuasi Lagi 3.000 Orang Saat Afghanistan Sekarang Diliputi Ketakutan Aksi Balas Dendam Taliban
Sebabnya, pasukan AS bakal meninggalkan negara dengan kekayaan senilai sekitar Rp 14.000 triliun itu pada 31 Agustus nanti.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, pemberontak menjamin mereka yang ingin pergi setelah tenggat waktu lewat.
Biden kini menanggung kritik karena dianggap tergesa-gesa menarik militer, membuat Taliban kembali berkuasa.
Presiden dari Partai Demokrat tersebut bersikeras, penarikan tentara adalah hal paling rasional yang bisa dia pikirkan saat ini.
Dia mengeklaim keputusannya tidak mendapatkan penolakan dari sekutu. "Banyak waktu untuk mengritik dan menyanggah setelah keputusan ini diselesaikan," paparnya.
Baca juga: Taliban, Penguasa Baru Kekayaan Tambang Rp 14.000 Triliun di Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.