KABUL, KOMPAS.com - Lemahnya militer Afghanistan membuat negara itu kembali jatuh dalam kekuasaan Taliban, setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat ditarik mundur.
Diwartakan AFP, tak berdayanya tentara Afghanistan turut disebabkan oleh kesalahan Pentagon selama 20 tahun berperang di sana.
Apa saja kesalahan Pentagon di Afghanistan? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 5 Janji Taliban untuk Warga Afghanistan, dari Hak Perempuan hingga Industri Narkoba
AS menghabiskan 83 miliar dollar AS (Rp 1,2 kuadriliun) agar militer Afghanistan bisa sekuat mereka.
Artinya, AS juga menyuplai armada udara dan jaringan komunikasi berteknologi tinggi di Afghanistan yang hanya 30 persen penduduknya mendapat pasokan listrik memadai.
Pesawat terbang, helikopter, drone, kendaraan lapis baja, dan kacamata penglihatan malam contohnya. AS tidak tanggung-tanggung mengeluarkan biaya untuk memperkuat tentara Afghanistan.
Belum lama ini militer "Paman Sam" bahkan memberi Afghanistan helikopter serang Black Hawk terbaru.
Masalahnya, banyak pemuda Afghanistan buta huruf dan negaranya kekurangan infrastruktur untuk mendukung peralatan militer mutakhir.
Akibatnya tentara Afghanistan tetap kewalahan menghadapi musuh yang peralatannya kurang lengkap dan tampaknya kalah jumlah.
Setiap kali dia mencoba mengevaluasi tentara Afghanistan, ungkapnya, "Militer AS mengubah tiang gawang, membuatnya lebih mudah menunjukkan keberhasilan. Dan akhirnya, ketika mereka (tentara Afghanistan) gagal melakukannya, mereka (AS) merahasiakan penilaian."
"Jadi mereka tahu betapa buruknya militer Afghanistan."
Laporan terbaru kantornya kepada Kongres yang diajukan pekan lalu menyatakan, "Sistem senjata canggih, kendaraan, dan logistik yang digunakan oleh militer Barat berada di luar kemampuan pasukan Afghanistan yang sebagian besar buta huruf dan tidak berpendidikan."
Baca juga: Cerita WNI di Kabul Saat Taliban Masuk: Warga Afghanistan Berhamburan, Mobil Ngebut Tak Beraturan
Selama berbulan-bulan, para petinggi Pentagon bersikeras pasukan Afghanistan unggul jumlah atas anggota Taliban.
Pentagon mengeklaim, tentara Afghanistan jumlahnya berkisar 300.000 ditambah polisi, dibandingkan Taliban yang diperkirakan sekitar 70.000 personel.