Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KABAR DUNIA SEPEKAN: Gencatan Senjata Israel dan Hamas | Lonjakan Kasus Covid-19 Malaysia

Kompas.com - 24/05/2021, 05:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kesepakatan gencatan senjata akhirnya tercapai dalam konflik Israel dan Hamas menjadi sorotan berita internasional pekan lalu.

Namun perang 11 hari telah meninggalkan kehancuran besar di Jalur Gaza.

Bantuan segera datang sehari setelahnya pada Jumat (21/5/2021), sejumlah pihak menilai rekonstruksi bisa memakan waktu bertahun-tahun di medan tempur tersebut.

Sementara itu, kondisi pandemi Covid-19 menunjukkan lonjakan di sejumlah negara Asia minggu lalu. Malaysia yang turut mencatat peningkatan infeksi, menerapkan lockdown hingga Juni.

Fasilitas kesehatan “Negeri Jiran” minggu lalu juga mulai merasakan tekanan, dengan petugas medis mengungkapkan kekhawatirannya akan kemungkinan situasi semakin memburuk.

Berikut kami rangkum kabar dunia selama sepekan dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (17/5/2021) hingga Minggu (23/5/2021).

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Kronologi Bentrok Israel dan Palestina | Pengiring Pengantin Perempuan yang Tak Biasa

1. Israel dan Hamas Umumkan Gencatan Senjata

Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan terbaru di kawasan tersebut.

Pengumuman tersebut disampaikan Hamas dan televisi pemerintah Mesir pada Kamis (20/5/2021), sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, kabinet keamanannya dengan suara bulat mendukung gencatan senjata dengan kelompok milisi di Gaza.

Gencatan senjata tersebut disepakati dengan suara bulat tanpa syarat yang diusulkan oleh Mesir. Kendati demikian, Israel tidak memerinci kapan gencatan senjata mulai berlaku.

Sementara itu, Hamas dan Mesir mengatakan, gencatan senjata berlaku mulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 waktu setempat.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Pawai Solidaritas Pro-Palestina Digelar di Sejumlah Negara Tuntut Sanksi untuk Israel

2. Palestina-Israel: Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba, tapi Rekonstruksi Gaza Butuh Bertahun-tahun

Konvoi pertama bantuan kemanusiaan tiba di Gaza, beberapa jam setelah berlakunya gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas pada Jumat (21/5/2021) dini hari.

Ribuan warga Palestina kembali dari pengungsian, tapi melihat tempat tinggal mereka sudah hancur. Kalangan pejabat setempat menyatakan perlu bertahun-tahun untuk melakukan rekonstruksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pembentukan koridor khusus bagi warga yang luka-luka untuk dievakuasi.

Lebih dari 250 orang tewas akibat konflik bersenjata 11 hari, sebagian besar di Gaza. Baik Israel maupun Hamas saling mengeklaim kemenangan.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Mengenal Intifada, Perlawanan Luas Rakyat Palestina terhadap Israel

3. Sekitar 7.000 Pasien Covid-19 di India Terinfeksi Jamur Hitam, Sebagian Kehilangan Matanya

Penyakit jamur hitam yang merebak setelah gelombang kedua Covid-19 di India. Setidaknya 7.250 pasien Covid-19 di negara tersebut, juga terinfeksi "jamur hitam" dan sebagian mengalami kerusakan mata.

The Sun pada Sabtu (22/5/2021) melaporkan sekitar 60 persen pasien dari mutasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit harus menjalani pengangkatan satu matanya.

Kondisi langka itu disebut disebabkan oleh jamur, yang dikenal sebagai mucormycosis. Jamur ini menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Ketika jamur hitam itu terhirup, mereka dapat menyerang paru-paru dan sinus sebelum menyebar ke wajah dan otak.

Mucormycosis juga menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Penyakit Jamur Hitam Menyebar Makin Parah, India Dirikan Bangsal RS Khusus

4. Ini Momen Pilot Israel Batalkan Serangan Udara di Gaza karena Melihat Anak-anak

Seorang pilot Israel disebut membatalkan serangan udara di Gaza, setelah melihat ada anak-anak.

Puluhan bombardir udara diluncurkan oleh "Negeri Zionis" sejak konfliknya melawan Hamas pecah pada 10 Mei.

Dalam rekaman yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seorang pilot tengah mencari keberadaan milisi Hamas.

"Periksa jika ada anak-anak di sana. Saya seperti melihat mereka," ujar pusat komando seperti diberitakan The Sun Senin (17/5/2021).

Si pilot menjawab, pergerakan mereka terlalu cepat sehingga tidak bisa disimpulkan jika mereka anak-anak.

Operator dari pusat komando mengatakan, mereka harus membatalkan serangan udara jika terdapat anak kecil.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Rangkuman Konflik Terbaru Hamas dan Israel dalam Angka

5. Pengakuan Nakes Malaysia di Tengah Lonjakan Covid-19: Ini Akan Menjadi Semakin Buruk

Di tengah lonjakan kasus Covid-19 Malaysia, seorang nakes “Negeri Jiran” menggunakan Instagram untuk berbagi sekilas tentang apa yang terjadi di rumah sakit, dan kesulitan yang harus mereka alami.

Dalam unggahan Instagram-nya, Andrew Yem, yang merupakan apoteker bangsal di Rumah Sakit Kuala Lumpur, menyatakan "ini adalah penyebaran terburuk yang kami alami sejak dimulainya pandemi di negara kami."

“Setelah berjuang selama setahun, kami berada di posisi yang lebih buruk dari tahun lalu. Kami kehabisan tempat tidur, petugas perawatan kesehatan yang lelah bekerja dalam shift ganda, kami telah mengambil dua kali lipat dari kapasitas pasien biasanya."

“Sistem (kesehatan) pasti kelebihan beban.” Andrew juga membagikan beberapa foto tentang apa yang terjadi di bangsal.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Covid-19 di Malaysia Memburuk, Naik 6.075 Kasus dalam Sehari

6. Ratusan Mayat Ditemukan Terkubur Seadanya di Sepanjang Tepi Sungai India

Polisi menjangkau penduduk desa di India utara untuk menyelidiki penemuan mayat yang terkubur di kuburan pasir dangkal atau terdampar di tepi Sungai Gangga.

Temuan ini memicu spekulasi di media sosial bahwa mereka adalah mayat korban Covid-19, yang secara brutal menghantam negeri itu tiga minggu terakhir.

Polisi menggunakan pengeras suara dengan mikrofon portabel dalam jip dan perahu yang berkeliling di desa. Aparat meminta orang untuk tidak membuang mayat di sungai.

"Kami di sini untuk membantu Anda melakukan ritual terakhir," kata polisi melansir AP pada Minggu (16/5/2021).

Sebelumnya pada Jumat (14/5/2021), hujan menyingkap kain penutup jenazah yang terkubur seadanya dalam pasir dangkal di tepi sungai datar yang luas di Prayagraj, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.

Baca berita selengkapnya di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com