KOMPAS.com - Pemandangan memilukan dari tepian sungai India menjadi sorotan berita internasional Kompas.com kemarin.
Ratusan mayat terlihat dimakamkan seadanya dalam pasir dangkal dengan kain kuning atau oranye di atasnya.
Kondisi itu menimbulkan pertanyaan atas dampak sebenarnya dari Covid-19 India, yang menurut para ahli hampir pasti salah pencatatannya.
Kabar terpopuler kanal Global Kompas.com lainnya berasal dari Jalur Gaza yang masih terus membara.
Kabar terkini, serangan udara Israel masih terus membombardir wilayah yang dikontrol oleh Hamas tersebut hingga sebelum fajar. Serangan ini menimbulkan keprihatinan atas jumlah korban yang bisa terus bertambah.
Berikut rangkuman berita terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Senin (17/5/2021) hingga Selasa (18/5/2021).
Baca juga: POPULER GLOBAL: Tebak Keanehan Bridesmaid | Sejarah Konflik Israel-Palestina
Polisi menjangkau penduduk desa di India utara untuk menyelidiki penemuan mayat yang terkubur di kuburan pasir dangkal atau terdampar di tepi Sungai Gangga.
Temuan ini memicu spekulasi di media sosial bahwa mereka adalah mayat korban Covid-19 yang secara brutal menghantam negeri itu tiga minggu terakhir.
Polisi menggunakan pengeras suara dengan mikrofon portabel dalam jip dan perahu yang berkeliling di desa. Aparat meminta orang untuk tidak membuang mayat di sungai.
Sebelumnya pada Jumat (14/5/2021), hujan menyingkap kain penutup jenazah yang terkubur seadanya dalam pasir dangkal di tepi sungai datar yang luas di Prayagraj, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca juga: POPULER GLOBAL: India Pasang Jaring untuk Jenazah Mengambang | Israel Kerahkan Tentara ke Gaza
Kabar terkini dari Palestina pada Senin (17/5/2021), serangan udara Israel membombardir Jalur Gaza. Lebih dari 200 orang tewas dalam seminggu, sebagian besar warga Palestina.
Sebelum fajar, dalam waktu hanya beberapa menit, puluhan serangan Israel membombardir daerah yang dikontrol Hamas itu, menurut pantauan AFP.
Dalam berita Gaza Palestina terbaru, api menerangi langit saat ledakan besar mengguncang kota itu, memicu pemadaman listrik dan merusak ratusan bangunan.
Sekitar 3.100 roket juga telah ditembakkan oleh Hamas sejak konflik Israel Palestina memburuk pada 10 Mei.