Kantor berita AFP mewartakan, itu adalah provokasi substantif pertama Korut sejak Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Komite sanksi PBB bertemu setelah permintaan mendesak yang dibuat oleh AS pada Kamis.
Pyongyang mengklaim, senjata itu bisa membawa hulu ledak seberat 2,5 ton sehingga mampu mengangkut nuklir.
Meski menyebut "rudal taktis bertipe baru", masih belum diketahui seperti apa bentuk misil yang ditembakkan itu.
Analis seperti Vipin Narang profesor studi keamanan di MIT menduga, proyektil tersebut merupakan tipe serupa yang dipamerkan dalam parade Oktober lalu.
Kepada Reuters, Jeffrey Lewis dari James Martin Center for Nonproliferation Studies menyatakan, kemungkinan rudalnya tipe KN-23 dengan hulu ledak besar.
Baca juga: Mengenal Sejarah dan Arti dari Bendera Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.