Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Zulu, yang Membuat Gadis Perawan Menari Bertelanjang Dada, Meninggal di Usia 72 Tahun

Kompas.com - 14/03/2021, 10:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Raja Zulu di Afrika Selatan, Goodwill Zwelithini, dilaporkan meninggal di usia 72 tahun.

Raja yang berasal dari Nongoma, kota kecil di Provinsi Kwa-Zulu Natal, wafat setelah dirawat akibat penyakit diabetes.

Berdasarkan keterangan istana, penguasa suku Zulu itu kondisinya memburuk dan wafat pada Jumat waktu setempat(12/3/2021).

Baca juga: Telanjang Dada di Depan Anak Tiri, Wanita Ini Dibawa ke Pengadilan

Raja Goodwill Zwelithini dikenal sebagai penguasa yang flamboyan, yang sering membelikan barang mewah bagi enam istrinya.

Selain itu, dia juga menghabiskan 155.000 poundsterling (Rp 3,1 miliar) untuk seragam militer bagi 28 anaknya.

Selama 49 tahun kekuasaannya, Raja Goodwill menggelar festival di mana gadis perawan harus menari di hadapannya sambil bertelanjang dada.

Istri keenamya, Zola Mafu dari Swaziland (kini eSwatini), diambil pada 2003 saat dia berusia 18 tahun.

Meski posisinya hanya seremonial, tidak punya kekuasaan di Afrika Selatan, Raja Goodwill menuai kemarahan aktivis perempuan dan HIV/AIDS karena tes keperawanannya.

Dia memutuskan tetap menggelar tes keperawanan, meski ditentang oposisi, dengan dalih membantu negara memerangi HIV/AIDS.

Baca juga: Larang Calon Istrinya Pakai Gaun Putih Saat Pernikahan karena Sudah Tak Perawan, Pria Ini Dihujat Netizen

Tesnya adalah si gadis menari telanjang dada sambil membawa buluh. Jika buluh itu patah di hadapan raja, berarti dia tak perawan.

Menurut klaimnya, seorang perempuan tidak boleh melakukan hubungan seks sebelum terikat tali pernikahan.

Selain itu, dia juga menuai kontroversi lain karena menyebut pria gay itu "busuk", menyebut hubungan seks sesama jenis tak bisa diterima.

Dilansir Daily Mail, sikap raja yang bertakhta pada 1968 terhadap imigrasi juga menuai kontroversi lain.

Baca juga: Pengadilan Pakistan Resmi Larang Tes Keperawanan dalam Kasus Pemerkosaan

Dia menggulirkan xenofobia karena menyebut para migran menciptakan kekacauan, dan harus ditendang dari Afrika Selatan.

Pernyataan meninggalnya raja dirilis dan diteken oleh Mangosuthu Buthelezi, pangeran Zulu yang juga politisi veteran Afrika Selatan.

"Dengan duka yang paling mendalam, saya menyampaikan kabar meninggalnya Yang Mulia Goodwill Zwelithini, raja bangsa Zulu," ucap Mangosuthu.

Presiden Cyril Ramaphosa menyatakan, sang raja akan diingat sebagai sosok yang memberikan warna bagi identitas budaya, hingga ekonomi negara.

Baca juga: Viral Video Pengantin Wanita Ditelanjangi Keluarga untuk Tes Keperawanan, Suaminya Diam Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com