Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racun Arsenik Mematikan Ditemukan dalam Lapisan Dinding Gereja Kuno Ini

Kompas.com - 31/01/2021, 10:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

CARDIFF, KOMPAS.com - Zat arsenik yang dikenal mematikan ditemukan tersembunyi di dinding gereja kuno, St Michael di Tremain, Ceredigion.

Melansir BBC pada Minggu (31/1/2021), sebuah pengujian menemukan bahwa arsenik terkandung di dalam lapisan cat dan limewash dinding gereja.

Namun, peneliti dari Friends of Friendless Churches mengatakan mereka "tidak akan merobohkan dinding dalam waktu dekat".

Badan amal yang menghidupkan kembali gereja sejak 2013 itu mengatakan, mereka membugar gereja dan menemukan warna hijau yang mengandung arsenik itu dari sampel yang dilihat di bawah mikroskop.

Baca juga: Arkeolog Temukan Koin Perak Era Romawi Kuno di Turki

Sejarah arsenik dalam cat

Dalam sejarah, beberapa pigmen hijau populer dikembangkan pada abad 18 dan 19 yang digunakan dalam cat dan wallpaper dan dibuat dengan menggunakan arsenik, ketika toksisitasnya menjadi bahan perdebatan.

Produsen perabot dan seni dekoratif Morris & Co, yang didirikan oleh William Morris, menggunakan arsenik dalam jumlah besar dalam pewarna mereka, terutama untuk warna sayuran di wallpaper.

Pada 1860-an, sejumlah kematian anak dikaitan dengan wallpaper yang menggunakan arsenik, tapi Moris membantah mereka diracuni oleh produk wallpapernya.

Akhirnya, dia tunduk pada tekanan publik dan memulai memproduksi wallpaper yang "bebas arsenik".

Baca juga: Mesir Temukan Peti Mati Kuno Lagi, Diklaim Temuan Terbesar 2021

Arsenik juga digunakan untuk pengawet oleh ahli taksidermi Victoria, serta dalam bedak wajah, dan produk pembersih pada zaman itu.

Jauh sebelumnya, kematian Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte pada 1821 diperkirakan akibat keracunan arsenik yang terkandung dalam wallpaper kamarnya, ketika dia diasingkan di St Helena.

Namun, penelitian membantah teori itu dengan anaisis yang menunjukkan bahwa dia meninggal karena kanker.

Baca juga: Romawi Kuno Pernah Buat Jalan di Inggris, Ditemukan 2.000 Tahun Kemudian

Peneliti dan konservator cat, Phillipa McDonnelle dari Lincoln Conservation, di Universitas Lincoln, mengatakan bahwa tidak biasa bahan beracun muncul dalam cat bersejarah, termasuk timbal dan merkuri.

Dia mengatakan arsenik tidak lagi digunakan ketika nuansa baru hijau menjadi mode dan ada perkembangan dalam industri cat dan pigmen.

"Setiap kali kita melihat wallpaper dengan warna hijau tertentu, kita hampir selalu seperti 'ini mungkin arsenik dan jangan sentuh itu' atau 'mari kita lihat (lainnya) apa yang ada di sana'," katanya.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kuil Pemujaan Dewi Yunani Kuno di Turki, Usianya 2.500 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com