Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Makin Terpojok, Partai Demokrat Kuasai Kursi Senat AS

Kompas.com - 07/01/2021, 10:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Partai Demokrat telah menguasai Senat AS dalam pergeseran kekuasaan yang dramatis di Washington.

Para Demokrat telah memenangkan dua pemilihan senat putaran kedua di negara bagian Georgia, seperti yang dilansir dari Sky News pada Kamis (7/1/2021). 

Politikus sekaligus pendeta, Raphael Warnock, menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang terpilih sebagai senator untuk negara bagian.

Baca juga: Demo AS Rusuh, Trump Akhirnya Minta Pendukungnya Pulang

Dia mengalahkan senator Republik Kelly Loeffler, dan akan bergabung di Senat AS bersama Jon Ossoff yang mengalahkan petenis Republik David Perdue.

Warnock adalah orang Afrika-Amerika ke-11 yang menjadi senator.

Kedua partai mengerahkan semua yang mereka bisa pada kontes tersebut, dengan Donald Trump dan Joe Biden berkampanye atas nama para kandidat dan ratusan juta dolar yang dihabiskan untuk kampanye tersebut.

Baca juga: Demo AS: Joe Biden Desak Donald Trump Bertindak dan Mengakhiri Protes

Saat ini, yang dipertaruhkan adalah "kemacetan politik" yang dapat berlangsung bertahun-tahun atau kesempatan bagi presiden terpilih untuk mengantarkan perubahan signifikan.

Jika Partai Republik menang, mereka dapat memblokir program legislatif Joe Biden, tentang masalah-masalah seperti perawatan kesehatan dan lingkungan. Mereka juga dapat menentang pengangkatan kabinet dan peradilannya.

Itu kemungkinan akan berarti setidaknya 2 tahun lagi rintangan dan kebuntuan politik pemerintahan di Washington.

Demokrat mengambil dua kursi Georgia, yang berarti partai ini masing-masing memiliki 50 senator, sama dengan Republik.

Baca juga: Trump Ramai-ramai Dihujat atas Kerusuhan Demo AS yang Tewaskan 1 Orang

Namun, sebagai wakil presiden, Kamala Harris akan dapat memberikan suara pemecah ikatan (tiebreaking vote).

Itu seharusnya memberi Joe Biden kesempatan untuk membawa perubahan signifikan di Amerika.

Hasilnya muncul pada Rabu (6/1/2021), ketika pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol ketika politisi akan mengesahkan hasil pemilu AS 2020.

Satu orang ditembak dan yang lainnya terluka, serta alat peledak rakitan ditemukan di tanah, sesaat setelah orang-orang melanggar keamanan di gedung dan memperoleh akses ke ruang DPR serta Senat.

Baca juga: Pemilu AS: Kenapa Trump Ngotot Ingin Menang di Georgia? Ini yang Dia Incar...

Para politisi di gedung Capitol awalnya diberitahu untuk tetap di dalam karena pintu dikunci, sebelum dikawal ke tempat aman saat masa dapat menerobos masuk.

Donald Trump berbalik menyerang wakilnya dengan menuduh Mike Pence kurang "berani", setelah Pence mengatakan tidak akan campur tangan dalam hasil pemilu AS untuk menolak kemenangan Joe Biden.

Sebelumnya pada Rabu (6/1/2021), Trump mengulangi klaimnya bahwa pemilihan itu dicuri darinya dan menyerukan kepada Pence untuk "melakukan hal yang benar" dan memblokir konfirmasi resmi terkait kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Baca juga: Mike Pence Buat Marah Trump dengan Akui Tidak Miliki Kuasa untuk Tolak Hasil Pemilu AS 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com