Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Kekacauan Pilpres AS adalah Wajah Realitas Demokrasinya

Kompas.com - 05/11/2020, 19:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengejek penuh benci setelah berlangsungnya hari pemilihan presiden Amerika Serikat, dengan mengatakan pemungutan suara itu telah mencerminkan realitas demokrasi AS.

Lebih dari 24 jam setelah TPS terakhir ditutup di negara bagian Alaska, pertempuran untuk presiden AS masih belum diputuskan.

Presiden AS, Donald Trump telah menyebabkan keresahan bahkan di antara para pemimpin Partai Republiknya sendiri dengan tegas menuduh adanya kecurangan dalam penghitungan suara oleh tim lawan.

Baca juga: Dunia Menunggu Hasil Pilpres AS dengan Tegang dan Tidak Sabar

Sementara, tim kampanye Joe Biden balik menuduh capres petahana sedang berusaha untuk menolak hak elektoral dari puluhan ribu pemilih.

"Benar-benar tontonan!" kata pemimpin tertinggi Iran, Khamenei di Twitter pada Rabu malam (4/11/2020).

"Ada yang bilang ini pemilu paling curang dalam sejarah AS. Siapa bilang begitu? Presiden yang saat ini sedang menjabat."

Baca juga: Kerusuhan Pilpres AS, Polisi dan Garda Nasional Bentrok dengan Massa Anti-Trump

"Saingannya mengatakan Trump bermaksud untuk mencurangi pemilihan! Beginilah #USElections dan demokrasi AS," ungkapnya seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (5/11/2020). 

Polarisasi politik AS yang semakin dalam sejak kemenangan mengejutkan yang didapat Trump dalam pemilu 4 tahun lalu, telah menarik keprihatinan, bahkan dari sekutu Barat.

Baca juga: Janji Pilpres AS 2016 Apa Saja yang Sudah Ditepati Trump?

Jerman, sebelumnya telah memperingatkan tentang "situasi yang sangat eksplosif" setelah pemungutan suara.

Terlepas dari tuduhan AS bahwa Teheran berusaha menggunakan media sosial untuk memengaruhi pemilih menjelang hari pemungutan suara, kepemimpinan Iran secara terbuka bersikeras bahwa mereka tidak memihak kandidat manapun, meskipun kebijakan mereka sangat berbeda terhadap Teheran.

Baca juga: Pilpres AS: Polisi Portland Tangkap 10 Orang dan Sita Sejumlah Senjata Para Demonstran

Trump telah memimpin kampanye "tekanan maksimum" terhadap republik Islam itu, dengan menarik Washington keluar dari kesepakatan multilateral mengenai program nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi sepihak yang melumpuhkan.

Sementara, Biden telah mengisyaratkan dia siap untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir penting yang dicapai pada 2015, ketika dia menjabat sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.

Namun pada Selasa (3/11/2020), Khamenei menegaskan hasil pemilu tidak akan berdampak pada kebijakan Iran.

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: 4 Swing States Ketat, Trump dan Biden Kejar-kejaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza Mereda Meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Perang di Gaza Mereda Meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Global
[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

Global
Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Global
Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Global
Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com