Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Biden Balas Klaim Trump soal Hasil Pemilihan sebagai "Penelanjangan" Hak

Kompas.com - 05/11/2020, 07:46 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump menuduh lawan-lawannya melakukan "penipuan terhadap publik Amerika" dan mengklaim kemenangan dalam pilpres Amerika Serikat sebelum semua hasil diumumkan.

Sembilan negara belum mengumumkan dan hasilnya menjadi mata pisau dalam persaingan ketat kedua capres.

Joe Biden berharap negara krusial swing state, seperti Arizona, Georgia, North Carolina, dan Wisconsin dapat memenangkannya, tapi masih terlalu dini untuk menyebut hasilnya dengan pasti.

Kemudian, negara bagian Michigan dan Pennsylvania yang diharapkannya dapat berpihak kepadanya sedang menghadapi penundaan pelaporan yang parah.

Kampanye Biden mengatakan mereka berharap untuk memenangkan Wisconsin, Nevada, Michigan dan Pennsylvania, dari negara bagian yang hasilnya masih belum diketahui.

Berbicara dari Gedung Putih, presiden berjanji untuk membawa perjuangannya dalam pemilu ke Mahkamah Agung, karena menurutnya ada pelanggaran dan perlu "hukum untuk digunakan dengan cara yang tepat", seperti yang dilansir dari Sky News pada Rabu (4/11/2020).

"Kami akan memenangkan ini dan sejauh yang saya tahu kami sudah memenangkannya," ujar Trump.

Trump mengatakan bahwa semua pemungutan suara harus dihentikan dan dia tidak ingin petugas pemungutan suara "menemukan surat suara pada jam 4 pagi dan menambahkannya ke daftar", tanpa menyebutkan bukti bahwa hal itu terjadi.

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Biden Makin Unggul, Tinggal 6 Suara Jadi Presiden Amerika

Kampanye Joe Biden mencap pernyataan presiden sebagai "keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar".

Penantang Demokrat itu menuduh Trump melakukan "upaya penelanjangan untuk mengambil hak-hak demokratis warga Amerika".

Dalam sebuah pernyataan, kampanye Biden mengatakan, "Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah kita seorang presiden Amerika Serikat berusaha untuk melucuti suara orang Amerika dalam pemilihan nasional.

"Setelah mendorong upaya Partai Republik di beberapa negara bagian untuk mencegah penghitungan resmi surat suara ini sebelum hari pemilihan, sekarang Donald Trump mengatakan bahwa surat suara ini juga tidak dapat dihitung setelah hari pemilihan," terang Biden.

Kampanye Biden menambahkan bahwa mereka memiliki tim hukum yang "siap siaga" untuk menolak upaya apa pun yang dilakukan oleh Trump untuk mengambil tindakan pengadilan atas penghitungan suara.

Dengan perlombaan untuk capres melenggang ke Gedung Putih terus diperketat pada Rabu di negara-negara bagian di mana hasil masih belum ditemukan, presiden kemudian memberikan berkata di Twitter-nya, "Tadi malam saya memimpin, seringkali dengan angka tinggi, di banyak negara bagian utama, yang di hampir semua negara bagiannya Demokrat yang menjalankan dan mengendalikan."

"Kemudian, satu per satu, mereka mulai menghilang secara ajaib saat surat suara yang mengejutkan dihitung. SANGAT ANEH, dan 'lembaga survei' sepenuhnya dan secara historis salah!"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Global
Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Global
Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Global
Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Global
China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

Global
Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Global
21 Drone Rusia Serang Ukraina, Rusak Fasilitas Energi Dekat Perbatasan

21 Drone Rusia Serang Ukraina, Rusak Fasilitas Energi Dekat Perbatasan

Global
Warga Gaza Terpaksa Hidup Berdampingan dengan Sampah dan Hewan Pengerat

Warga Gaza Terpaksa Hidup Berdampingan dengan Sampah dan Hewan Pengerat

Internasional
Menerka Tujuan Putin Bertemu Kim Jong Un di Korea Utara

Menerka Tujuan Putin Bertemu Kim Jong Un di Korea Utara

Global
Mengapa Kunjungan Putin ke Korea Utara Kali Ini Sangat Penting?

Mengapa Kunjungan Putin ke Korea Utara Kali Ini Sangat Penting?

Internasional
Pebalap Junior Argentina Berusia 9 Tahun Tewas Kecelakaan di Brasil

Pebalap Junior Argentina Berusia 9 Tahun Tewas Kecelakaan di Brasil

Global
Putin dan Kim Jong Un Hadiri Upacara Besar di Alun-alun Pyongyang

Putin dan Kim Jong Un Hadiri Upacara Besar di Alun-alun Pyongyang

Global
Israel Ancam Hancurkan Hezbollah jika Terjadi Perang Total

Israel Ancam Hancurkan Hezbollah jika Terjadi Perang Total

Global
Rangkuman Hari Ke-846 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korea Utara | Temuan Tentara Ukraina Terpenggal

Rangkuman Hari Ke-846 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korea Utara | Temuan Tentara Ukraina Terpenggal

Global
Senat Thailand Loloskan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Senat Thailand Loloskan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com