Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Nenek yang Jago Lempar Pisau, Pernah Sabet Juara Dunia

Kompas.com - 24/10/2020, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SASOVO, KOMPAS.com - Seorang nenek dari kota kecil Sasovo, Rusia, Galina Chuvina, melakukan lempar pisau sebagai hobi dan akhirnya menjadi juara nasional delapan kali, juara Eropa dan bahkan juara dunia.

Pada 2007, Chuvina mengaku mengetahui adanya olah raga lempar pisau untuk pertama kalinya. Ketika itu usianya 56 tahun sebagaimana dilansir dari Oddity Central, Rabu (21/10/2020). 

Pensiunan itu awalnya mendapatkan pekerjaan di bagian pemeriksaan jas di kolam renang setempat, mengambil pakaian orang, dan membagikan nomor.

Suatu hari, dua orang muda datang untuk membahas kemungkinan membuka klub lempar pisau. Chvina menjadi salah satu orang pertama yang mendaftar untuk pelatihan melempar pisau.

Hanya satu setengah bulan mengikuti pelatihan, pensiunan tersebut mengetahui bahwa kampung halamannya akan segera menjadi tuan rumah kompetisi lempar pisau yang diikuti sekitar 50 peserta.

Baca juga: Ditendang Saat Tiduran, Istri Kejar Suami ke Dapur dan Bunuh dengan Pisau

Para pesertanya ada yang berasal dari pasukan khusus, pelempar pisau profesional, dan bahkan ada yang berasal sebagai pelempar pisau amatir, seperti dia.

Chuvina lantas mendaftar kompetisi tersebut. Tak disangka, dia mengejutkan penonton dengan memenangi kompetisi tersebut.

Kemenangannya mengejutkan banyak orang. Namun, ada juga yang menyebut kemenangan Chuvina sebagai keberuntungan pemula.

Tak berhenti sampai di situ, dia juga mengikuti Kejuaraan Melempar Pisau Nasional 2007 di Moskwa, Rusia.

Di kejuaraan itu, dia kembali mengklaim kemenangan besar dengan mengalahkan pelempar pisau terbaik di negara itu.

Baca juga: Kisah Pelaut India Diculik Bajak Laut Selama 70 Hari: Hanya Makan Mie, Dibacok Pisau, dan Tidak Digaji Pemilik Kapal

Karena memenangi kejuaraan tersebut, dia mendapat hadiah telepon seluler dan kasur udara. Hadiah-hadiah tersebut semakin memotivasinya untuk mengikuti lebih banyak kompetisi.

Pada 2008, Chuvina kembali mengikuti ajang lempar pisau dalam Kejuaraan Lempar Pisau Dunia di Kaliningrad, Rusia.

Tak tanggung-tanggung, lawannya adalah 36 pelempar pisau terbaik dunia dan Chuvina baru berlatih lempar pisau selama setahun.

Selain itu, dia adalah satu-satunya pensiunan di antara peserta.

Namun, berbagai hambatan tidak menghalangi Chuvina untuk menyabet juara pertama dalam kompetisi tersebut dan praktis menjadi pelempar pisau nomor satu di dunia.

Baca juga: Cintanya Kandas, Pria Ini Lempar Pisau hingga Jari Pacar Putus

Akhirnya, dia diberi julukan “Baba Galya” oleh publik.

Pada 2013, Chuvina juga memenangi European Knife and Axe Throwing Championship.

Sepanjang karirnya yang luar biasa, dia memenangi 3 kejuaraan nasional serta menyabet sekitar 50 medali dan gelar.

Di masa jayanya, Chuvina mendapat banyak perhatian dari pers, diwawancarai dan tampil di berbagai acara televisi.

Namun, dia tidak pernah benar-benar menerima dukungan yang signifikan dari siapa pun, termasuk pihak berwenang.

Baca juga: Ini Bukan Asal Lempar Pisau, Ada Aturannya...

Ketika usia semakin memengaruhi kemampuannya, Chuvina memutuskan untuk berhenti mengikuti kompetisi, terutama karena dia tidak mampu bepergian.

Dia lantas mundur dan kembali ke kota asalnya di Sasovo.

Galina tidak kembali ke pekerjaan lamanya di kolam renang setempat. Meski mendapat tawaran dari orang tua untuk mengajar anak-anak mereka, tawaran tersebut tidak pernah terwujud.

Tahun ini, ketika dia genap berusia 68 tahun, dia tinggal di sebuah rumah yang kurang layak huni dan memenuhi kebutuhannya dengan pensiun bulanan sebesar 17.000 rubel Rusia (Rp 3,2 juta).

Baca juga: D Lempis Indonesia - Hobi eps Lempar Pisau bagian 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com