Kemudian, pada 1974, William Bridges, kurator emeritus kebun binatang tersebut mengklaim bahwa apa yang sebenarnya terjadi tidak dapat diketahui.
Dalam bukunya The Gathering of Animals, dia bertanya secara retoris: "Apakah Ota Benga 'dipamerkan' - seperti hewan yang aneh dan langka?" sebuah pertanyaan yang dia, sebagai orang yang memimpin arsip kebun binatang, paling tahu bagaimana menjawabnya.
"Bahwa dia dikurung di balik jeruji besi dalam sangkar kosong untuk ditatap selama jam-jam tertentu tampaknya tidak mungkin," lanjutnya, mengabaikan segunung bukti di arsip masyarakat zoologi yang mengungkapkan hal itu.
Sebuah artikel tentang pameran tersebut, yang ditulis oleh direktur kebun binatang, ternyata telah muncul di terbitan zoological society sendiri.
Meskipun demikian, Bridges menulis, "Yang bisa dikatakan dengan pasti, bahwa itu dilakukan dengan niat terbaik, karena Ota Benga menarik bagi publik New York."
Baca juga: Seekor Harimau di Kebun Binatang Bronx Terinfeksi Virus Corona
Penggabungan narasi yang menipu ini tertuang dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1992 dan ditulis bersama oleh cucu Samuel Verner, pria yang pergi ke Kongo dengan senjata berat untuk menangkap Ota Benga dan lainnya untuk dipamerkan di Pameran Dunia St Louis 1904.
Buku itu secara absurd dicirikan sebagai kisah persahabatan antara Verner dan Ota Benga.
Dalam setidaknya satu artikel surat kabar setelah buku itu diterbitkan, cucu Verber juga mengklaim bahwa Ota Benga - yang dengan gigih memberontak atas penahanannya - sangat senang dipamerkan pada publik New York.
Jadi, selama lebih dari satu abad, institusi dan orang-orang didalamnya telah secara sewenang-wenang mengeksploitasi Ota Benga, mengkontaminasi catatan sejarahnya dengan narasi yang tidak benar yang menyebar ke seluruh dunia.
Bahkan sekarang, permintaan maaf yang diutarakan Samper adalah karena telah memamerkan Ota Benga selama "beberapa hari", dan bukan selama tiga minggu mengurungnya di rumah primata.
Kebun binatang itu telah mengunggah dokumen digital terkait apa yang terjadi pada masa itu, termasuk surat-surat yang menjelaskan secara detail aktivitas Ota Benga dan orang-orang yang mengurungnya.
Banyak dari surat-surat itu saya kutip dalam buku saya, Spectacle: The Astonishing Life of Ota Benga, yang diterbitkan pada 2015.
Dalam lima tahun sejak penerbitannya, petugas kebun binatang secara misterius menolak untuk mengungkapkan penyesalan atau bahkan menanggapi pertanyaan media.
Dan ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi rumah primata tempat Ota Benga dipamerkan dan ditampung, bangunan tersebut telah ditutup untuk umum.
Kini, Samper berkata: "Kami sangat menyesal menyebabkan banyak orang dan generasi yang terluka akibat tindakan-tindakan ini, atau akibat kegagalan kami sebelumnya untuk secara publik mengecam apa yang terjadi."