Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orgasme Perempuan, Putri Marie Bonaparte, Pelopor Studi Seksual Abad 20

Kompas.com - 23/08/2020, 16:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Sebagian orang mengenalnya sebagai pelopor seksualitas perempuan; bagi yang lain, dia hanyalah seorang perempuan kaya raya dengan koneksi yang berpengaruh.

Faktanya adalah Marie Bonaparte (1882-1962) - keponakan dari mantan Kaisar Perancis Napoleon l dan bibi Pangeran Philip, Duke of Edinburgh - tidak melewati sejarah tanpa disadari.

Marie Bonaparte adalah seorang putri, namun minat utamanya dalam hidup adalah orgasme dan psikoanalisis perempuan

Maka dia menjadi murid, dan ada masanya dia menyelamatkan figur psikoanalisis Sigmund Freud.

Namun di atas semua hal, Bonaparte adalah seorang "perempuan bebas".

Menurut para penulis biografinya, dia adalah karakter yang menarik, yang menonjol di lingkungan ilmiah atau di dunia bangsawan... dan yang selamanya mencari jawaban tentang kenikmatan seksual perempuan.

Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Napoleon Bonaparte, Penguasa Eropa dari Perancis

Sang putri

Marie Bonaparte lahir di Paris, dalam keluarga yang terkenal dan kaya raya.

Dia adalah putri dari Marie-Felix dan Pangeran Roland Napoleon Bonaparte dari Perancis.

Neneknya adalah pengusaha dan pendiri Casino Monte Carlo, Francois Blanc, terkenal karena kekayaannya yang luar biasa.

Namun kehidupannya dilingkupi tragedi sejak awal mula hidupnya: dia hampir meninggal ketika dilahirkan dan ibunya meninggal sebulan setelah dia lahir.

Masa kecilnya bermasalah dan kesepian.

Tanpa ada anak lain di sekitarnya, dia sangat mencintai ayahnya - antropolog dan ahli geografi - dan takut pada nenek dari pihak ayah.

Dia memiliki rasa ingin tahun sejak awal: tentang sains, sastra, tulisan… dan juga tentang tubuhnya sendiri.

Suatu hari, "Mimau", salah satu dari banyak perempuan yang merawatnya, menemukan Marie sedang masturbasi.

"Itu dosa! Itu kejahatan! Jika kamu melakukan itu kamu akan mati!" katanya, seperti yang dicatat Marie sendiri dalam buku hariannya pada tahun 1952.

"Bonaparte mengklaim bahwa dia menghentikan masturbasi klitoris sekitar usia delapan atau sembilan tahun karena takut peringatan Mimau bahwa kematian adalah harga yang harus dibayar dari kesenangan erotis," tulis Nellie Thompson dalam esainya The Theory of Female Sexuality of Marie Bonaparte: Fantasy and Biology.

Sejak usia muda, dia pemberontak dan tidak menerima gagasan kepatuhan yang diwajibkan pada perempuan.

Di masa remaja, dia mempelajari berbagai bahasa - terutama Inggris dan Jerman - namun nenek dan ayahnya tiba-tiba melarangnya untuk belajar bahasa asing.

"Dia dan Roland mengklaim bahwa musuh Partai Republik dari Bonapartes dapat menyabotase ujian sebagai upaya mempermalukan keluarga," kata Thompson, mengutip dari buku harian Marie.

Hal ini mendorong Marie untuk berseru, "Sialan nama saya, nilai saya, keberuntungan saya! Sial, terutama jenis kelamin saya! Karena Jika saya laki-laki, mereka tidak akan menghentikan saya untuk berusaha!," menurut Thompson.

Sebelum menginjak usia 20 tahun, di tengah kebangkitan seksualnya, Marie Bonaparte berselingkuh dengan pria yang sudah menikah, salah satu asisten ayahnya.

Semuanya berakhir dengan skandal, pemerasan dan penghinaan untuknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com