Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Tenggelam, Seorang Remaja Tewas Keracunan Ikan Kecil Saat Snorkeling

Kompas.com - 22/08/2020, 22:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Seorang remaja meninggal di salah satu laut Spanyol setelah disengat ikan beracun saat snorkeling di pantai wisata.

Melansir Mirror pada Jumat (21/8/2020), remaja itu sedang mengunjungi resort Platja d'Aro di Costa Brava, Spanyol ketika insiden itu terjadi.

Para pengunjung pantai yang terkejut, ikut membantu menarik bocah laki-laki berusia 16 tahun itu dari air, setelah orang tua yang putus asa mangatakan tidak melihat anaknya selama setengah jam di laut.

Awalnya, diperkirakan dia telah tenggelam. Namun, petugas medis kemudian melihat luka kecil antara 2-3 milimeter di dekat tenggorokannya dan beberapa di wajahnya.

Baca juga: Turki Umumkan Temukan Cadangan Gas Alam Besar di Laut Hitam

Remaja bernama Arnau B, berasal dari desa Montagut i Oix di Girona.

Autopsi telah dilakukan terhadap Arnau.

Kemudian, orang tuanya mengatakan hasil autopsi menunjukkan, sesaat sebelum meninggal, anaknya mengalami "syok" anafilaksis, setelah mendapatkan gigitan atau tusukan oleh ikan jenis Trachinus araneus, yang juga dikenal sebagai spotted weever.

Ikan itu panjangnya bisa mencapai 45 sentimeter, memiliki 3 duri yang sangat beracun di punggungnya, dan biasanya ikan ini tinggal di perairan dangkal dekat bebatuan.

Baca juga: Bajak Laut Somalia Akhirnya Membebaskan 3 Sandera Iran Setelah 5 Tahun Ditahan

Tusukan dari ikan ini biasanya memberikan sensasi terbakar dan nyeri parah yang hilang dengan air panas, tetapi juga dapat menyebabkan pusing, mual, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian akibat "syok" anafilaksis.

Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki kasus dan akan melihat kamera bawah air yang digunakan remaja itu untuk memfilmkan dasar laut.

Mereka berharap akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kematiannya.

Anak laki-laki itu pergi snorkeling di sore hari, tetapi setelah setengah jam tidak terlihat, keluarganya menjadi khawatir dan memberi tahu penjaga pantai.

Baca juga: Video Viral, 3 Momen Manusia dan Hiu, dari Aksi Heroik sampai Perayaan Ulang Tahun di Laut

Pengunjung lain melihat tubuhnya setelah 15 menit.

Segera, tubuh remaja itu di bawa ke pantai untuk mendapatkan pertolongan pertama penyelamatan, tetapi sayangnya tidak berhasil.

Dalam sebuah pernyataan, orang tua remaja itu mengatakan, anaknya sedang snorkeling “ketika dia menemukan ubur-ubur 100 meter dari pantai, yang membawa anaknya ke ikan aneh dan sangat berwarna-warni dengan wajah tidak berbahaya."

"Dia berhasil merekamnya selama 30 detik dari jarak jauh, tetapi di detik terakhir, film itu, ikan itu menghilang dan melukai rahangnya, menyebabkan kematian 'seketika'," ujar orang tuanya.

Baca juga: Presiden Portugal Selamatkan 2 Wanita yang Terjebak di Laut

Dewan Montagut i Oix mengungkapkan, kekecewaannya atas kematian remaja itu.

Dia digambarkan sebagai "seorang pemuda yang memiliki minat tentang fotografi alam dan hewan", yang telah berkolaborasi dengan majalah alam El Brull dan dengan dewan kota, pada banyak kesempatan.

"Kami tidak punya kata-kata. Pikiran kami bersama keluarga. Semua dukungan kami di saat-saat sedih ini," ujar seorang juru bicara.

Baca juga: Kebun Binatang London Datangkan Babi Paling Jelek di Dunia dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

Global
Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com