Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disandera Tentara Pemberontak, Presiden Mali Mengundurkan Diri: Apakah Saya Punya Pilihan?

Kompas.com - 19/08/2020, 09:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BAMAKO, KOMPAS.com - Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, mengundurkan diri setelah disandera oleh kelompok pemberontak dari elemen tentara pada Selasa (18/8/2020).

Dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, Keita mengatakan dia juga membubarkan pemerintah dan parlemen.

"Saya ingin tidak ada darah yang tumpah untuk membuat saya tetap berkuasa," kata Keita.
Pengunduran dirinya terjadi beberapa jam setelah dia dan Perdana Menteri Boubou Cisse dibawa ke kamp militer dekat Ibu Kota Mali, Bamako.

"Jika hari ini, elemen tertentu dari angkatan bersenjata kita ingin ini diakhiri melalui intervensi mereka, apakah saya benar-benar punya pilihan?" kata Keita sebagaimana dilansir dari BBC.
Sebelumnya, tentara pemberontak menguasai kamp militer Kati.

Ada kemarahan di antara pasukan tentang gaji, konflik yang terus berlanjut dengan para kelompok teroris, serta ketidakpuasan yang meluas dengan presiden.

Baca juga: Desa di Mali Diserang dan Dibakar, 26 Orang Tewas

Keita memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilihan umum 2018.

Meski memenangkan pemilihan umum, ada sejumlah elemen yang marah atas korupsi, salah urus ekonomi, dan meningkatnya kekerasan komunal.

Faktor-faktor tersebut memicu sejumlah protes besar dalam beberapa bulan terakhir.

Koalisi oposisi baru yang dipimpin oleh tokoh konservatif, Mahmoud Dicko, menyerukan reformasi setelah menolak konsesi dari Keita.

Baca juga: Dua Helikopter Tabrakan Saat Kejar Milisi di Mali, 13 Tentara Perancis Tewas

Tentang Pemberontakan

Aksi pemberontakan tentara dipimpin oleh Wakil Komandan Kamp Militer Kati, Kolonel Malick Diaw, serta komandan lainnya, Jenderal Sadio Camara.

Setelah mengambil alih kamp yang terletak sekitar 15 km dari Bamako, para pemberontak menuju ke ibu kota.

Pada Selasa sore mereka menyerbu kediamaman Keita dan menangkapnya. Kelompok pemberontak juga menangkap Cisse.

Putra presiden, Ketua Majelis Nasional, Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan dilaporkan termasuk di antara pejabat lain yang ditahan.

Jumlah tentara yang ambil bagian dalam pemberontakan tersebut tidak jelas.

Kamp Militer Kati juga menjadi fokus pemberontakan pada 2012 oleh tentara yang marah atas ketidakmampuan komandan senior dalam menghentikan teroris dan pemberontak Tuareg di Mali Utara.

Baca juga: Desa Etnis Dogon di Mali Diserang, Hampir 100 Orang Tewas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com