Setelah menyandera pejabat, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Uni Afrika menyerukan pembebasan pejabat yang ditahan oleh pemberontak.
Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (Ecowas) juga mengatakan 15 negara anggotanya telah setuju untuk menutup perbatasan mereka dengan Mali.
Ecowas juga menangguhkan semua aliran keuangan ke negara itu dan mengeluarkan Mali dari semua badan pembuat keputusan Ecowas.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ecowas memiliki mediator utama antara pemerintah Keita dan kelompok oposisi.
Baca juga: 115 Penduduk Desa di Mali Tewas Dibantai Suku Pemburu Dogon
Dewan Keamanan PBB akan menuju Mali pada Rabu (19/8/2020) untuk membahas perkembangan terbaru di negara tersebut.
Mantan penguasa kolonial Mali, Perancis, juga dengan cepat mengutuk penyanderaan Presiden Mali.
Menteri Luar Negeri Perancis, Jean Yves Le Drian, mendesak para prajurit untuk kembali ke barak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.