Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Petani Ditembak Mati, Ini Sejarah Singkat Konflik Darfur

Kompas.com - 26/07/2020, 11:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Adam Mohammed, seorang pakar konflik Darfur, mengatakan kepemilikan tanah adalah pendorong utama konflik antara petani asal suku Afrika dan Badui Arab.

"Selama bertahun-tahun pertempuran, para petani meninggalkan tanah mereka dan para gembala Badui mengambil tempat mereka," katanya.

Bashir digulingkan oleh tentara pada April 2019 setelah berbulan-bulan protes massa terhadap pemerintahannya, terutama karena kesengsaraan ekonomi. 

Ada pun pemerintahan transisi sudah dilantik pada akhir tahun lalu.

Baca juga: Sudan Cabut Syariat Islam, Non-Muslim Boleh Minum Miras, Hukum Cambuk Ditiadakan

Bashir sendiri sedang dalam proses pengadilan atas kudeta militer yang membawanya ke kursi kekuasaan lebih dari 3 dekade yang lalu.

Di bawah pemerintahannya, beberapa konflik pecah karena pemberontak mengeluhkan diskriminasi, marjinalisasi dan penganak-tirian pemerintah.

Di Darfur, milisi Janjaweed dituduh menerapkan kebijakan genosida terhadap kelompok etnis yang diduga mendukung pemberontak. Selain membunuh, mereka juga tak segan untuk memperkosa, menjarah dan membakar desa.

Pengadilan Kriminal Internasional pada Juni kemarin berhasil menahan milisi Ali Kushayb, seorang komandan senior Janjaweed yang didakwa melakukan 50 tuduhan kejahatan perang serta kejahatan kemanusiaan di Darfur sepanjang 2003-2004.

Namun, kekerasan tetap terjadi di wilayah yang sangat miskin itu. Pada akhir Juni dan awal Juli, ratusan pemrotes berkemah berhari-hari di luar gedung pemerintah di kota Nertiti di Cental Darfur untuk menuntut pemerintah meningkatkan keamanan, setelah beberapa pembunuhan dan penjarahan terjadi di tanah pertanian dan kepemilikan sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com