Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brutal, Sekelompok Pria Tembak Mati 20 Petani di Darfur

Kompas.com - 26/07/2020, 10:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sejumlah pria bersenjata menewaskan 20 orang petani termasuk anak-anak yang mengunjungi pertanian mereka di wilayah Darfur, Sudan untuk pertama kali dalam beberapa tahun setelah perang panjang di wilayah itu.

Seorang kepala adat Darfur, Ibrahim Ahmad pada Sabtu (26/7/2020) mengatakan kepada AFP melalui telepon, bahwa sebanyak 20 orang petani dan anak-anak tewas dalam serangan senjata di Darfur.

"Kesepakatan telah dicapai di mana pemilik tanah akan kembali ke ladang mereka akan tetapi pria bersenjata datang pada hari Jumat dan melepaskan tembakan, menewaskan 20 orang, termasuk 2 wanita dan anak-anak."

Baca juga: Heboh, Kuburan Massal Diduga Berisi Perwira Militer Korban Pembantaian Ditemukan di Sudan

Pembunuhan itu tepatnya terjadi di Aboudos, 90 kilometer bagian selatan Nyala, sebuah ibu kota Provinsi Darfur Selatan, menurut keterangan Ahmad.

Sebanyak 20 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan itu, ungkap Ahmad.

Angka kematian bisa meningkat karena "beberapa orang yang terluka berada dalam kondisi kritis."

Darfur telah hancur sejak 2003 silam karena konflik antara pemberontak etnis minoritas yang mengeluhkan marjinalisasi dan mengangkat senjata terhadap pemerintah Sudan.

Baca juga: Tersandung Banyak Kasus, Eks Presiden Ini Terancam Hukuman Mati

Peperangan di Darfur menewaskan 300.000 orang dan menelantarkan 2,5 juta orang menurut data yang ditarik PBB.

Eks presiden Sudan, Bashir telah dikudeta oleh tentara pada April tahun lalu setelah berbulan-bulan protes massa berlangsung terhadap pemerintahannya karena kesulitan ekonomi.

Bashir juga diincar oleh Pengadilan Kriminal Internasional yang bermarkas di Den Haag, Belanda atas tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur.

Saat ini Sudan dipimpin oleh pemerintah transisi yang berbagi kekuasaan antara warga sipil dan militer dan telah dilantik pada September tahun lalu.

Pada Januari tahun ini, koalisi 9 kelompok pemberontak, termasuk faksi dari Darfur telah menandatangani perjanjian awal dengan pemerintah Sudan setelah perundingan selama berminggu-minggu.

Baca juga: Sudan Cabut Syariat Islam, Non-Muslim Boleh Minum Miras, Hukum Cambuk Ditiadakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Global
8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

Global
Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Global
Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Global
Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Global
Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Global
Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com