Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran: Kami Tak Akan Pernah Lupa AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani

Kompas.com - 22/07/2020, 10:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam Amerika Serikat (AS) dengan 'serangan balasan' atas pembunuhan terhadap jenderal terkemuka, Qasem Soleimani.

"Iran tidak akan pernah melupakan bahwa AS telah membunuh Soleimani," ujar Khamenei. Dia juga mengatakan bahwa kehadiran AS di negara mana pun "telah menyebabkan kerusakan".

Melansir Arab News, dalam kunjungan Perdana Menteri Irak ke Iran, Khamenei mengatakan pada Selasa (21/7/2020) bahwa "Teheran tidak akan mencampuri urusan Baghdad dengan Washington, tetapi memperingatkan bahwa kehadiran AS di sisi Republik Islam itu menyebabkan ketidakamanan negara."

Perdana Menteri Irak, Mustafa Al Kadhemi bertemu dengan Ayatollah Ali Khamenei di Ibu kota Iran selama perjalanan pertamanya sejak menjabat di pemerintahan Irak.

"Iran tidak akan ikut campur urusan antara Irak dan AS namun mengharapkan agar sahabat kami Irak tahu dan sadar bahwa kehadiran AS di negara mana pun menyebabkan kerusakan, kekacauan dan kehancuran," ujar Khamenei sebagaimana dilansir situs web resmi Iran.

Baca juga: Ali Khamenei untuk Pertama Kalinya Mengonfirmasi Iran Persenjatai Pejuang Palestina

Khamenei juga membahas pembunuhan AS terhadap Jenderal Tinggi Iran, Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak pada Januari di Baghdad, Irak. 

Pasca peristiwa itu, parlemen memilih untuk mengusir pasukan AS. Khamenei mengatakan, "Mereka membunuh tamumu di rumahmu dan dengan terang-terangan mengakuinya."

Dia juga berharap agar keputusan parlemen Republik Islam Irak untuk mengusir pasukan AS ditaati karena keberadaan mereka menyebabkan ketidakamanan.

Iran kemudian dikatakan Khamenei, "tidak akan pernah melupakan hal ini dan dengan pasti akan membalas perbuatan AS."

Sebelumnya, Iran juga sudah membalas kematian Soleimani dengan menembakkan sejumlah rudal ke pasukan AS di Irak namun Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak menanggapi secara militer.

Serangan rudal di markas AS bagian barat Irak Ain Al Asad tidak menewaskan pasukan militer AS namun membuat mereka mengalami cedera otak traumatis.

Baca juga: Bocorkan Keberadaan Komandan Top Qasem Soleimani, Mata-mata AS Dihukum Mati Iran

Menurut Khamenei, Iran menentang "apa pun yang dapat melemahkan pemerintah Irak". Berbeda dengan AS, yang kata Khamenei tidak ingin "pemerintah Irak yang kuat dipilih melalui pemilihan umum."

Kadhemi, Perdana Menteri Irak dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi sebagai perjalanan pertamanya ke luar negeri. Dia kemudian menggantinya ke Iran karena Raja Salman sedang dirawat di rumah sakit pada Senin (20/7/2020).

Kadhemi menjabat sebagai PM Irak pada Mei lalu setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Irak selama hampir 4 tahun.

Dia membentuk hubungan dekat dengan Teheran, Washington dan Riyadh pada kala menjabat sebagai kepala BIN Irak yang memicu spekulasi bahwa dia bisa berfungsi sebagai mediator langka antar ibu kota negara yang kerap berselisih itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com