Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kosovo Hashim Thaci Didakwa Kejahatan Perang

Kompas.com - 24/06/2020, 22:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PRISTINA, KOMPAS.com - Presiden Kosovo, Hashim Thaci, dan sembilan mantan milisi lainnya didakwa melakukan kejahatan perang oleh Kantor Jaksa Penuntut Khusus Den Haag, Belanda.

berdasarkan keterangan Dewan Khusus Kosovo, Thaci dan bekas milisi dituding bertanggung jawab atas setidaknya 100 kaasus pembunuhan.

Dilansir Deutsche Welle Rabu (24/6/2020), Hashim Thaci dan sembilan lainnya didakwa melakukan penyiksaan, persekusi, dan penghilangan paksa.

Baca juga: Kosovo Tetapkan Staf Rusia untuk PBB sebagai Persona Non Grata

Dakwaan kejahatan perang itu disebut merupakan hasil dari "penyelidikan panjang", di mana mereka bertekad membuktikan tudingan tersebut.

Thaci, yang berusia 52 tahun, memegang peranan penting dalam menggalang gerakan etnis Albania di wilayah yang dulunya masuk kawasan Serbia.

Kurang dari setahun lalu, Perdana Menteri Ramush Haradinaj secara mengejutkan mundur setelah dia dipanggil pengadilan untuk dakwaan yang sama.

Konflik etnis pada pada akhir 1990-an itu memaksa NATO turun tangan, di mana mereka menyokong separatis dengan mengebom target Serbia di Kosovo.

Beberapa tahun setelahnya, para penjahat perang di konflik Kosovo dihadapkan pada Pengadilan Kriminal Internsional untuk Mantan Yugoslavia (ICTY) di Den Haag.

Sejak 2015, badan tersebut digantikan oleh Dewan Khusus Kosovo, yang didanai oleh Uni Eropa, namun beranggotakan hakim dan jaksa internasional.

Jaksa menerangkan, dakwaan itu sudah ditetapkan pada April, sebelum dipublikasikan secara resmi pada Rabu waktu setempat.

Pengumuman itu terjadi beberapa hari sebelum pejabat top Kosovo dan Serbia bertemu di Washington, Sabtu mendatang (27/6/2020).

Banyak pengamat internasional dan Balkan memandang pertemuan di Washington adalah langkah penting menyelesaikan konflik, karena Serbia tak mengakui kemerdekaan Kosovo pada 2008.

Selain Serbia, negara seperti China dan Rusia juga tidak memberikan pengakuan, di mana hingga kini negara itu masih menjadi sorotan utama tensi di Balkan.

Baca juga: Kosovo Pulangkan 110 Warganya yang Gabung ISIS di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Bersedia Gencatan Senjata dengan Ukraina, Putin: Ini Syaratnya

Rusia Bersedia Gencatan Senjata dengan Ukraina, Putin: Ini Syaratnya

Global
45 Jenazah Pekerja India Korban Kebakaran Tiba dari Kuwait

45 Jenazah Pekerja India Korban Kebakaran Tiba dari Kuwait

Global
Gajah Kembar Langka Lahir di Thailand

Gajah Kembar Langka Lahir di Thailand

Global
Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Global
Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Global
Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Global
Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Global
AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

Global
Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Global
Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Global
Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com