KOMPAS.com - Badan Intelijen Australia (ASIO) sekarang sedang banyak menyelidiki kegiatan kelompok ekstrem sayap kanan yang menggunakan isu virus corona untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ide-ide berbahaya mereka.
Dilansir ABC, sebanyak 30 persen penyelidikan yang dilakukan ASIO saat ini terkait aktivitas sejumlah kelompok ekstrem sayap kanan.
Mereka adalah kelompok kedua yang paling banyak diselidiki setelah kelompok ekstremis dari golongan Islam Sunni di Australia.
Sebagian penyelidikan dilakukan di negara bagian Victoria dan Queensland.
Baca juga: Di Tengah Ketegangan, China Hukum Mati Pengedar Narkoba asal Australia
Menurut laporan yang dikirim ke berbagai pihak bulan lalu, ASIO mengatakan ide-ide yang disebarkan kelompok sayap kanan banyak dilakukan lewat internet karena warga di Australia tidak keluar rumah di saat pandemi Covid-19.
"Pembatasan berkenaan dengan Covid-19 telah digunakan oleh kelompok sayap kanan untuk mengatakan negara telah menindas, globalisasi dan demokrasi mengalami kecacatan serta kegagalan," kata ASIO.
"Kami menilai pandemi Covid-19 telah memperkuat pandangan kelompok ekstrem sayap kanan jika ketahanan masyarakat akan hancur dan terjadi perang antar ras."
"Serangan oleh kelompok sayap kanan di Australia mungkin saja terjadi."
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ibu Melahirkan 9 Bayi Sekaligus di Australia
Kelompok dan individu sayap kanan selalu berusaha menggunakan berbagai teori konspirasi, seperti menentang teknologi 5G dan keberatan dengan kewajiban vaksinasi.
Menurut penelitian ABC, ditemukan sejumlah anggota kelompok sayap kanan yang berusaha mempengaruhi agar lebih banyak warga mengikuti ideologi mereka.
Berbagai pesan sudah diunggah di forum chat Covid-19 dilengkapi tautan berbagai situs yang mengusung 'White supremacist' serta menyalahkan negara China dan warga China atas virus corona.
'White supremacist' merujuk kepada kelompok yang mengagungkan jika warga kulit putih adalah yang paling hebat. Pihak ABC sengaja tidak menyebut nama berbagai forum tersebut.
Baca juga: Australia Tidak Aman untuk Mahasiswa China dan Asia, Benarkah?
Dalam diskusi di berbagai forum, yang tidak bisa diakses oleh mereka yang bukan anggota, mereka membicarakan berbagai taktik dan strategi.
Mereka juga menggunakan kalimat-kalimat sentimen anti-China secara terbuka untuk mendukung pendapat mereka.
Salah seorang yang aktif adalah "Matt", admin sebuah forum chat 'White supremacist' di Australia.