Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Tahu di Mana Lokasi Kim Jong Un

Kompas.com - 28/04/2020, 19:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang pejabat Korea Selatan menyatakan, pemerintahnya tahu di mana Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berada.

Kabar itu menjadi babak baru di tengah absennya Kim selama lebih dari dua pekan terakhir, memunculkan berbagai spekulasi tentang kondisi kesehatannya.

"Pemerintah paham di mana lokasi Kim Jong Un," kata Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul saat menjawab pertanyaan dalam sidang parlemen.

Baca juga: Trump Isyaratkan Kim Jong Un Masih Hidup

Dilansir Bloomberg News via New York Post Selasa (28/4/2020), Kim Yeon-chul tidak menjabarkan informasi seperti apa yang Korea Selatan dapatkan.

Menteri Luar Negeri Kang Kyung kemudian mendapat pertanyaan apakah Seoul sudah memberikan informasi ini kepada Presiden AS Donald Trump.

Kang menjawab bahwa presiden dari Partai Republik itu sudah melakukan kontak dengan pejabat mereka, jadi seharusnya dia diberi tahu.

Sang menlu kemudian mengklarifikasi bahwa Trump sudah mengetahui mengenai kondisi Kim Jong Un. Namun, tidak dengan lokasinya.

Saat konferensi pers Senin (27/4/2020), Trump menuturkan dia tahu seperti apa kondisi Pemimpin Korea Utara itu, dengan publik bakal mendapat informasinya "tak lama lagi".

"Saya tak bisa memberitahukannya pada kalian. Ya, saya punya kabar baik. Tapi saya tak bisa mengatakannya. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik," kata dia.

Pada hari yang sama, media pemerintah Korea Utara mempublikasikan surat yang ditengarai berasal dari Kim, ditujukan kepada para pekerja.

Pemimpin yang diyakini berusia 36 tahun itu menjadi sorotan setelah tidak hadir dalam peringatan ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.

Ketidakhadirannya menimbulkan spekulasi liar, yang ditambah dengan pemberitaan dari media yang dikelola pembelot Korut Daily NK, dan CNN.

Baca juga: Kim Jong Un Disebut Bersembunyi karena Pengawalnya Diduga Terinfeksi Virus Corona

Daily NK melaporkan bahwa Kim menjalani operasi kardiovaskular, dengan CNN mengutip sumber AS mengenai laporan sang pemimpin berada dalam kondisi kritis.

Korsel yang sejak semula menekankan Kim masih hidup menuturkan, ada kemungkinan dia bersembunyi karena salah satu pengawalnya diduga terinfeksi virus corona.

Menteri Kim Yeon-chul menerangkan seperti dikutip Reuters, memang benar bahwa Kim Jong Un tidak pernah absen dalam perayaan mendiang kakeknya.

"Tetapi patut diingat bahwa banyak perayaan terpaksa dibatalkan karena virus corona," jelas Kim Yeon-chul, yang mencermati fakta lain.

Dia melontarkan pernyataan bahwa setidaknya dua kali Kim tidak muncul dengan total hampir 20 hari sejak pertengahan Januari.

"Saya tidak berpikir bahwa ini merupakan kejadian luar biasa mengingat status yang ditimbulkan oleh virus ini," paparnya kembali.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Korea Utara Bakal Hadapi Masalah Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com