Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Pejabat UNICEF pada Jumat (10/5/2024) menyebut, lebih dari 100.000 orang telah meninggalkan Rafah di bawah ancaman invasi darat besar-besaran Israel.

“Lebih dari 100.000 orang telah meninggalkan Rafah,” kata Hamish Young, Koordinator Darurat Senior UNICEF di Jalur Gaza, dalam sebuah pengarahan di Jenewa melalui tautan video dari Rafah, dikutip dari AFP.

Pada Senin (6/5/2024) lalu, pasukan Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah.

Itu menjadi sebuah langkah yang secara luas dipandang sebagai awal dari serangan Israel yang telah lama dikhawatirkan terhadap kota yang tempat berteduh bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina tersebut.

Sehari kemudian, pasukan Israel menguasai perbatasan Rafah, yang menghubungkan Gaza dan Mesir, sehingga menutup semua lalu lintas.

Israel menggempur Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Militer Israel menewaskan lebih dari 34.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara sekitar 78.500 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Israel menggambarkan Rafah sebagai benteng terakhir Hamas setelah tujuh bulan perang, dan para pemimpinnya berulangkali mengatakan mereka perlu melakukan invasi darat untuk mengalahkan kelompok Hamas tersebut.

Kata UNRWA

Terpisah, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat mengatakan sekitar 110.000 orang telah meninggalkan Rafah demi keselamatan.

  • Tank dan Pesawat Tempur Israel Bombardir Rafah
  • Hamas: Serangan Israel di Rafah untuk Halangi Perundingan Gencatan Senjata
  • Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

“Ketika serangan Pasukan Israel meningkat di Rafah, pengungsian paksa terus berlanjut,” kata UNRWA pada X.

“Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza dan kondisi kehidupan di sana sangat buruk. Satu-satunya harapan adalah gencatan senjata segera," ungkap mereka, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency.

https://www.kompas.com/global/read/2024/05/10/181500470/100.000-orang-terpaksa-tinggalkan-rafah-gaza-di-bawah-ancaman-serangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke