Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepala NASA Ungkap Potensi Mengkhawatirkan Program Luar Angkasa China

Dia juga memperingatkan bahwa AS harus tetap waspada.

"China telah membuat langkah luar biasa terutama dalam 10 tahun terakhir, tetapi mereka sangat, sangat tertutup," kata administrator Nasa, Bill Nelson, kepada anggota parlemen di Capitol Hill, dilansir dari Guardian.

"Kami percaya bahwa banyak dari apa yang mereka sebut sebagai program luar angkasa sipil adalah program militer. Dan saya pikir, pada dasarnya, kita sedang berlomba," tambah Nelson.

Dia mengatakan bahwa dia berharap Beijing akan sadar dan memahami bahwa ruang angkasa sipil adalah untuk tujuan damai.

"Kami belum melihat hal itu ditunjukkan oleh China," ujarnya.

Komentar Nelson muncul ketika ia bersaksi di hadapan komite alokasi DPR tentang anggaran Nasa untuk tahun 2025.

Ia mengatakan bahwa AS harus mendarat di bulan sebelum China melakukannya, karena kedua negara mengejar misi ke bulan. 

Meski begitu, ada kekhawatiran jika Beijing tiba lebih dulu.

"Oke, ini adalah wilayah kami, Anda jangan ikut campur," ujar Nelson, mengumpamakan jika China sampai lebih dulu.

Nelson sebelumnya mengatakan bahwa AS sedang berlomba dalam perlombaan antariksa dengan Cina dan memperingatkan bahwa China pada akhirnya dapat mengeklaim memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya di bulan.

Pada tahun 2022, program luar angkasa China memasang stasiun luar angkasa yang mengorbit Bumi dan telah melakukan beberapa misi pengorbit bulan dan pengambilan sampel.

Sejak saat itu, AS telah merencanakan untuk menempatkan astronot kembali ke bulan pada tahun 2026 dengan misi Artemis III. China mengatakan bahwa mereka berharap untuk mengirim manusia ke bulan pada tahun 2030.

Nelson mengatakan bahwa ia yakin AS tidak akan kehilangan keunggulan global dalam eksplorasi ruang angkasa.

"Tapi Anda harus realistis," katanya. "China telah benar-benar mengeluarkan banyak uang untuk itu dan mereka memiliki banyak ruang dalam anggaran mereka untuk berkembang. Saya pikir kita sebaiknya tidak lengah."

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/18/180000870/kepala-nasa-ungkap-potensi-mengkhawatirkan-program-luar-angkasa-china

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke