Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Tak Ada Kemajuan Menjelang Ramadhan

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Perundingan gencatan senjata di Gaza Palestina belum menunjukkan adanya kemajuan. Hal itu dilihat ketika Hamas meninggalkan perundingan di Kairo pada Kamis (7/3/2024).

Terkait hal itu, Amerika Serikat menyatakan bahwa Hamas yang harus bertanggung jawab untuk mencapai kesepakatan mengenai sandera Israel.

Saat perundingan, Israel dan Hamas saling menyalahkan atas tidak adanya kesepakatan setelah empat hari perundingan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.

Yakni mengenai gencatan senjata selama 40 hari di tengah kekhawatiran perang dapat meningkat selama bulan puasa.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (8/3/2024), sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan perundingan, yang berlangsung tanpa delegasi Israel di Kairo, akan dilanjutkan pada hari Minggu yang jadi perkiraan awal Ramadhan.

Sedangkan para pejabat senior pemerintahan AS mengatakan bahwa Hamas bertanggung jawab untuk menyelesaikan kesepakatan penyanderaan.

AS juga menghubungkan penundaan tersebut sebagai upaya Hamas yang sejauh ini tidak setuju untuk melepaskan sandera yang sakit dan lansia.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat yang menjadi sekutu Israel melihat bahwa komentar seperti itu menyesatkan.

Padahal, Hamas bersikeras bahwa perjanjian gencatan senjata mencakup proses untuk mengakhiri perang.

Hamas mengatakan sebelumnya dalam sebuah pernyataan bahwa delegasi tersebut meninggalkan Kairo untuk berbicara dengan para pemimpin gerakan tersebut.

Tujuan utama Hamas ialah upaya yang untuk menghentikan agresi, memulangkan para pengungsi dan membawa bantuan kepada rakyat di Gaza.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah menggagalkan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali niatnya pada Kamis untuk melanjutkan serangan militernya di Gaza.

Israel sebelumnya mengatakan tujuannya ialah untuk menghancurkan Hamas dan gencatan senjata apa pun harus bersifat sementara. Mereka juga mendesak agar memberikan daftar sandera yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas di Gaza.

"Tak perlu dikatakan lagi, Israel akan melakukan apa pun untuk membebaskan sandera kami. Sayangnya, Hamas-lah yang menjadi batu sandungan saat ini karena tidak memberi tahu kami siapa yang masih hidup dan siapa yang mereka ditahan," terang juru bicara pemerintah Israel David Mencer.

Kesepakatan yang diajukan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza akan mengharuskan Hamas membebaskan beberapa sandera yang masih ditahannya. Tahanan Palestina yang ditahan di Israel juga akan dibebaskan.

Para pejabat Hamas mengatakan gencatan senjata harus dilakukan sebelum para sandera dibebaskan, pasukan Israel juga harus meninggalkan Gaza dan seluruh warga Gaza harus dapat kembali ke rumah mereka.

Selain itu, Hamas menyatakan pihaknya tidak dapat memberikan daftar sandera yang masih hidup tanpa gencatan senjata karena para sandera tersebar di zona perang.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/08/172128070/perundingan-gencatan-senjata-di-gaza-tak-ada-kemajuan-menjelang-ramadhan

Terkini Lainnya

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke