Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menempatkan personel dan sejumlah unit pada tingkat kesiapan tinggi sebagai persiapan untuk dikerahkan, kata Pentagon, dikutip dari kantor berita AFP.
Pentagon menambahkan, penyiagaan ini dilakukan untuk merespons dengan cepat situasi keamanan yang berkembang di Timur Tengah.
Media-media AS melaporkan, pasukan ini akan bertugas sebagai pendukung seperti bantuan medis dan penanganan bahan peledak.
“Belum ada keputusan yang diambil untuk mengerahkan pasukan apa pun saat ini,” imbuh keterangan Pentagon.
Penyiagaan pasukan ini dilakukan ketika Presiden AS Joe Biden menuju Israel pada Rabu (17/10/2023) untuk menunjukkan dukungan Washington terhadap sekutu utamanya tersebut.
Biden akan menjalankan misi mencegah perang Israel-Hamas di Gaza meluas ke konflik Timur Tengah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok tersebut menembus perbatasan Gaza yang dijaga ketat pada Sabtu (7/10/2023).
Serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel yang sebagian besar warga sipil, dan menyandera sedikitnya 199 orang.
Israel membalasnya dengan serangan udara, menewaskan lebih dari 2.700 orang yang mayoritas adalah warga sipil.
Militer Israel juga melakukan pengepungan yang melumpuhkan Gaza, dan mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan untuk persiapan serangan darat skala penuh.
https://www.kompas.com/global/read/2023/10/17/203400170/perang-israel-hamas-as-siagakan-2.000-tentara