Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aturan Baru Red Light District, Isap Ganja Ilegal, Alkohol Dibatasi

Dewan kota mengumumkan langkah ini sebagai bagian dari serangkaian peraturan yang dirancang untuk mencegah tindakan turis yang seenaknya dan membuat hidup lebih layak bagi penduduk lokal.

Dengan lebih dari 18 juta pengunjung memadati jalan-jalan abad ke-17 yang sempit tahun lalu, penduduk Amsterdam telah lama mengeluh bahwa bagian tersibuk dari pusat kota, termasuk De Wallen atau distrik lampu merah, menjadi tidak layak huni.

Dilansir dari Guardian, dewan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa merokok ganja bersama di depan umum di pusat kota akan dilarang mulai pertengahan Mei.

Mereka juga siap untuk mempertimbangkan perluasan larangan ke "kedai kopi ganja" jika perlu.

Pekerja seks juga harus menutup toko pada jam 3 pagi, yang sebelumnya jam 6 pagi.

Sementara bar, kafe, dan restoran harus tutup pada jam 2 pagi, jika sebelumnya jam 3 pagi pada hari kerja dan jam 4 pagi pada hari Jumat dan Sabtu.

Toko-toko di pusat kota, yang sudah dilarang menjual alkohol setelah pukul 16.00 dari Kamis hingga Minggu, harus mengeluarkan botol dan kaleng atau menyembunyikannya.

Larangan minum di depan umum akan diberlakukan dengan ketat.

“Penduduk kota tua sangat menderita akibat pariwisata massal dan penyalahgunaan alkohol dan narkoba di jalanan,” kata dewan tersebut.

“Wisatawan juga menarik pengedar narkoba jalanan, yang pada gilirannya menyebabkan kejahatan dan ketidakamanan. Apalagi di malam hari, suasananya bisa suram,” tambahnya.

Surat kabar Amsterdam Het Parool menyebut tindakan itu sebagai hal bersejarah.

Mereka mencatat bahwa selama beberapa dekade Amsterdam telah dikenal di seluruh dunia sebagai kota di mana segala sesuatu mungkin dan semuanya diperbolehkan, termasuk merokok ganja di jalanan.

Namun baru-baru ini, tambahnya, overtourism telah membuat pusat kota tidak dapat ditinggali.

Turis asing dan pengunjung domestik membuat banyak keributan, buang air kecil di jalan, muntah, dan memperlakukan distrik itu sebagai taman hiburan, bukan area pemukiman.

Hampir seluruh dewan kota mendukung langkah-langkah baru tersebut, lapor media Belanda, yang akan terbuka untuk konsultasi selama sebulan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/10/214000370/aturan-baru-red-light-district-isap-ganja-ilegal-alkohol-dibatasi

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke