Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pasien di Inggris Tunggu Ambulans 11 Jam karena Krisis NHS, Akhirnya Meninggal

Putranya, Mathew Hulbert, menyaksikan penderitaannya yang tak terkira dan mengumumkan kepada publik untuk menyoroti krisis NHS (National Health Service), layanan kesehatan Inggris yang didanai negara.

Jacqueline, yang dikenal sebagai Jackie, kemudian meninggal karena sepsis dua hari setelah masuk rumah sakit.

Meskipun mungkin tidak ada hubungan langsung antara kematiannya dan menunggu lama untuk ambulans, Mathew berbicara tentang pengalaman keluarganya dengan NHS yang dilanda krisis.

Mathew Hulbert berbicara kepada AFP di Barwell, kota kecil berjarak 160 kilometer dari London. Dia menjadi anggota dewan lokal di sana.

Pria berusia 42 tahun itu sudah mengulangi ceritanya berkali-kali, tetapi masih emosional saat mengingat penderitaan ibunya musim panas lalu.

Pada awal 10 Juli 2022, dia dibangunkan pada pukul 4.30 pagi oleh telepon dari dewan lokal, yang mengatakan bahwa ibunya jatuh malam itu dan mengaktifkan alarm darurat yang dikenakan.

Seorang teman mengantar Mathew dan mereka memanggil ambulans pada pukul 5.01 pagi.

"Seorang paramedis di dalam mobil akhirnya tiba pada pukul 16.00, 11 jam kemudian, kemudian memanggil ambulans yang tiba sekitar setengah jam setelah itu," katanya.

"Ibuku lalu dibawa ke rumah sakit, ditemukan bahwa dia terkena infeksi yang berubah menjadi sepsis dan dia meninggal dua hari kemudian."

Dia memberinya makan dan minum, terus menelepon nomor darurat 999 untuk menanyakan kapan ambulans tiba.

"Saya merasa sangat terisolasi saat itu karena ingin membantu orangtua. Saya tidak ingin melihatnya menderita... Dan sangat sedikit yang bisa saya lakukan."

Oleh karena hidupnya tidak dianggap berisiko, kasus ibunya tidak dianggap sebagai prioritas oleh layanan ambulans yang kelebihan beban

Kepala operasi Leicestershire di Layanan Ambulans East Midlands yaitu Charlotte Walker mengatakan kepada AFP, "Kami sangat menyesal tidak dapat menjangkau pasien lebih cepat".

Dia menjelaskan bahwa penundaan itu sedang diselidiki. Layanannya mengalami peningkatan panggilan darurat yang mengancam jiwa dan serius, sehingga mereka memprioritaskan pasien yang paling sakit dan terluka paling parah".

Kisah-kisah seperti itu sering muncul di media Inggris. Mereka bersaksi tentang krisis mendalam di NHS yang disebabkan langkah-langkah penghematan dan konsekuensi pandemi.

Pada akhir 2022, pasien pemanggil ambulans yang diklasifikasikan sebagai kategori 2--meliputi serangan jantung dan stroke--rata-rata menunggu 90 menit sampai ambulans tiba.

Banyak pasien kemudian tinggal di rumah sakit lebih lama dari yang diperlukan, sehingga masih memakai tempat tidur yang dibutuhkan pasien baru.

Di Inggris, rata-rata hampir satu dari lima ambulans menunggu lebih dari setengah jam di pintu rumah sakit untuk menurunkan pasien.

"Saat kita duduk di sini sekarang, orang-orang berada dalam situasi putus asa, menunggu ambulans dan harus menunggu berjam-jam... dan itu tidak bisa diterima."

Perawat dan staf ambulans sudah mengadakan beberapa aksi mogok kerja untuk memprotes kondisi ini dan menuntut pembayaran lebih baik. Aksi mogok selanjutnya dijadwalkan pada 6 Februari 2023.

Untuk mengatasi tekanan, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan bahwa NHS akan mendapat 800 ambulans baru dan 5.000 tempat tidur rumah sakit baru.

Mathew, yang mengaku dia tidak ingin memikirkan apakah ibunya masih hidup jika dia dirawat lebih cepat, mendesak para politisi untuk mengatasi masalah ini secara langsung.

"Kami membutuhkan pembicaraan lintas partai untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

"Ini kehidupan nyata orang-orang. Orang-orang benar-benar menderita, keluarga hancur karena apa yang terjadi."

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/31/164500870/kisah-pasien-di-inggris-tunggu-ambulans-11-jam-karena-krisis-nhs-akhirnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke