Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paus Fransiskus Buka-bukaan Soal Kemungkinan Pensiun, Ini Pertimbangannya

OTTAWA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengungkap kemungkinan mempertimbangkan untuk pensiun kepada wartawan setelah perjalanan enam hari ke Kanada.

Pemimpin Gereja Katolik Roma itu mengatakan waktunya akan segera tiba ketika dia perlu mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Kemungkinan itu akan dilakukannya jika dia merasa kondisi kesehatannya membuat dia tidak dapat melayani sebagaimana mestinya.

"Ini bukan bencana untuk mengubah Paus, itu bukan tabu," kata pemimpin berusia 85 tahun kepada wartawan dari kursi roda di pesawat dari wilayah Arktik Kanada ke Roma dilansir dari BBC pada Minggu (31/7/2022).

"Pintu (untuk pensiun) terbuka - itu adalah pilihan normal. Tapi sampai hari ini saya belum mengetuk pintu itu. Saya belum merasa perlu memikirkan kemungkinan ini - bukan berarti dalam waktu dua hari. Saya mungkin tidak akan mulai memikirkannya."

Komentar tersebut dibuat di akhir perjalanan ke Kanada, di mana dia meminta maaf kepada penduduk asli atas genosida budaya yang melibatkan gereja puluhan tahun lalu.

Paus asal Argentina itu menekankan bahwa untuk saat ini, dia bermaksud untuk melanjutkan tugasnya, dan akan berpedoman pada bimbingan Tuhan soal kapan tepatnya dia akan pensiun, atau mundur sama sekali.

Selama beberapa bulan terakhir, Paus Fransiskus menderita masalah lutut berkelanjutan yan berdampak pada mobilitasnya. Dia menghabiskan sebagian besar kunjungannya ke Kanada di kursi roda.

Namun dia sebelumnya menepis spekulasi tentang penyakit yang lebih serius dan mengancam jiwa.

"Perjalanan ini sangat intens," katanya. "Saya tidak berpikir saya bisa terus bepergian dengan ritme yang sama seperti dulu di usia saya dan dengan keterbatasan lutut ini.”

"Saya juga perlu menjaga diri saya sedikit untuk terus melayani Gereja, atau saya perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk mundur."

Paus - yang pendahulunya Benediktus XVI pensiun karena sakit pada 2013 - mengatakan bahwa dia ingin segera mengunjungi Ukraina, tetapi harus meminta saran dari dokternya terlebih dahulu.

Pada kunjungannya ke Kanada, fokusnya adalah meminta maaf kepada penduduk asli di wilayah itu atas kesalahan yang dilakukan terhadap mereka oleh orang-orang di dalam Gereja Katolik.

Paus tampak paling terlibat dalam interaksinya dengan orang-orang lokal - terutama para penyintas pelecehan di sekolah-sekolah Katolik.

Tetapi ada saat dimana kelelahannya dalam perjalanan yang sibuk tampak jelas, terutama selama beberapa proses formal dengan para politisi.

Dia berbicara kepada wartawan di pesawat kembali tentang berbagai topik dan menjadi bersemangat dalam kritiknya terhadap apa yang disebut "tradisionalis" di Gereja, yang disebut paling mungkin menyambut perubahan paus.

“Gereja yang tidak berkembang adalah gereja yang mundur,” kata Paus Fransiskus.

“Banyak orang yang menyebut dirinya tradisionalis, mereka tidak, mereka hanya mundur. Itu dosa.”

"Tradisi adalah kepercayaan hidup orang mati, sebaliknya sikap mereka adalah kepercayaan orang mati yang hidup. Penting untuk memahami peran tradisi - seorang musisi biasa mengatakan tradisi adalah jaminan masa depan, itu bukan benda yang ada di museum."

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/01/133500770/paus-fransiskus-buka-bukaan-soal-kemungkinan-pensiun-ini-pertimbangannya

Terkini Lainnya

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke