Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Negara Laporkan Kematian Cacar Monyet, Pertama di Luar Afrika

MADRID, KOMPAS.com - Dua negara, yakni Brasil dan Spanyil baru-baru ini melaporkan kematian terkait kasus cacar monyet.

Ini merupakan laporan kematian akibat cacar monyet (monkeypox) pertama yang muncul di luar Afrika.

Brasil menjadi negara pertama yang melaporkan kematian terkait cacar monyet di luar benua Afrika dalam wabah monkeypox saat ini.

Brasil melaporkan kasus tersebut pada Jumat (29/7/2022).

Tidak berselang lama, Spanyol melaporkan kematian terkait cacar monyet pertama di Eropa  atau menjadi yang kedua di luar Afrika.

Diberitakan Sky News, Kementerian Kesehatan Spanyol mengonfirmasi kematian terkait monkeypox, tetapi tidak mengunkap rincian lebih lanjut tentang orang tersebut.

Dalam laporan terbarunya, Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan 4.298 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di negara itu.

Dari 3.750 pasien dengan informasi yang tersedia, dikatakan 120 pasien di antaranya dirawat di rumah sakit -terhitung 3,2 persen- dan satu telah meninggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kasus kematian di Brasil

Sementara itu, pasien cacar monyet meninggal di Brasil adalah seorang pria berusia 41 tahun.

Menurut Kementerian Kesehatan Brasil, pria itu juga menderita limfoma dan sistem kekebalan yang melemah.

"Komorbiditas memperburuk kondisinya," kata kementerian itu.

Kementerian Kesehatan Brasil menambahkan pasien dirawat di rumah sakit di kota tenggara Belo Horizonte dan meninggal karena syok septik setelah dibawa ke unit perawatan intensif.

Darurat kesehatan global

Pada awal Juli ini, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet sebagai "darurat kesehatan global".

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers bahwa sementara risiko secara global "sedang", di Eropa "tinggi".

Deklarasi oleh WHO dirancang untuk memicu respons internasional terhadap wabah tersebut, yang dapat membuka pendanaan dan pembagian vaksin.

Monkeypox sangat sulit untuk ditularkan dari seseorang dan sebagian besar ditularkan dari hewan liar yang terinfeksi di wilayah barat Afrika tengah.

Virus ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik yang dekat, termasuk hubungan seksual.

Kasus pertama infeksi cacar monyet dikonfirmasi di Inggris mulai 6 Mei 2022. 

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan hingga 25 Juli, ada 2.367 kasus yang dikonfirmasi dan 65 kasus cacar monyet katagori highly probable di Inggris.

Dari jumlah tersebut, 59 berada di Skotlandia, 18 di Irlandia Utara, 30 di Wales, dan 2.325 di Inggris.

Laki-laki gay dan biseksual secara tidak proporsional terpengaruh oleh penyebaran virus, dengan 98 persen dari mereka yang terinfeksi dari kelompok ini.

Untuk memperlambat penyebarannya, WHO menyarankan pria gay untuk membatasi jumlah pasangan seksual mereka.

Meskipun sebagian besar kasus sejauh ini adalah di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, siapa pun yang terpapar bisa terkena cacar monyet.

Gejala cacar monyet termasuk lesi genital tunggal dan luka di mulut atau anus.

Sementara, situs web NHS mencantumkan suhu tinggi, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelenjar bengkak, menggigil dan kelelahan juga bisa menjadi gejala cacar monyet.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/30/101500770/2-negara-laporkan-kematian-cacar-monyet-pertama-di-luar-afrika

Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke