Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baru 14 Mayat yang Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Pesawat Tara Air di Nepal

KATHMANDU, KOMPAS.com - Tim penyelamat Nepal berhasil menemukan 14 mayat di antara puing-puing pesawat Tara Air yang berserakan di lereng gunung Himalaya pada Senin (30/5/2022).

Seperti diketahui, Kontrol lalu lintas udara Netal pada Minggu (29/5/2022) pagi waktu setempat, kehilangan kontak dengan pesawat Twin Otter yang dioperasikan oleh maskapai Nepal Tara Air tak lama setelah lepas landas dari Pokhara di Nepal barat menuju Jomsom, tujuan trekking yang populer.

Pesawat Tara Air itu dilaporkan mengangkut 22 orang, terdiri dari 19 penumpang dan tiga orang kru pesawat.

Helikopter yang dioperasikan oleh militer dan perusahaan swasta kemudian menjelajahi daerah pegunungan terpencil sepanjang hari Minggu kemarin, dibantu oleh tim yang berjalan kaki.

Tetapi, proses pencarian sempat dihentikan pada malam hari karena cuaca buruk menghambat operasi di ketinggian sekitar 3.800-4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 12.500-13.000 kaki.

Setelah pencarian dilanjutkan pada Senin ini, tentara membagikan di media sosial foto bagian-bagian pesawat dan puing-puing lainnya yang mengotori lereng gunung yang terjal termasuk sayap dengan nomor registrasi 9N-AET yang terlihat jelas.

Ada warga asing yang ditemukan jadi korban kecelakaan pesawat Nepal

Dari 14 mayat yang baru ditemukan, empat orang di antaranya adalah orang India, dua orang adalah warga Jerman, dan sisanya orang Nepal.

Belum ada kabar tentang penyebab kecelakaan itu.

Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengonfirmasi bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan pada ketinggian 14.500 kaki (4.420 meter) di daerah Sanosware di kotamadya pedesaan Thasang di distrik Mustang.

"14 mayat telah ditemukan sejauh ini, pencarian terus berlanjut untuk sisanya. Cuaca sangat buruk tetapi kami dapat membawa tim ke lokasi kecelakaan. Tidak ada penerbangan lain yang mungkin dilakukan," kata juru bicara otoritas Deo Chandra Lal Karn kepada AFP.

Juru bicara Bandara Pokhara Dev Raj Subedi mengatakan, bahwa penyelamat telah mengikuti sinyal GPS, ponsel dan satelit untuk mempersempit lokasi.

Pradeep Gauchan, seorang pejabat setempat, menyebut bahwa puing-puing pesawat tersebut  berada di ketinggian sekitar 3.800-4.000 mdpl.

"Sangat sulit untuk mencapai sana dengan berjalan kaki. Satu tim telah diturunkan di dekat daerah itu dengan helikopter tetapi saat ini mendung sehingga penerbangan tidak mungkin dilakukan," kata Gauchan kepada AFP pada hari sebelumnya.

"Helikopter siaga menunggu awan cerah," katanya.

Menurut situs Jaringan Keselamatan Penerbangan, pesawat itu dibuat oleh de Havilland Kanada dan melakukan penerbangan pertamanya lebih dari 40 tahun yang lalu pada 1979.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/30/142700770/baru-14-mayat-yang-ditemukan-di-lokasi-jatuhnya-pesawat-tara-air-di-nepal

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke