Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa itu IPEF, Kerangka Ekonomi Baru yang Ditawarkan AS ke Asia?

TOKYO, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengumumkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang baru yang dikenal dengan inisialnya IPEF (Indo-Pacific Economic Framework), sebagai koridor kerja sama perdagangan baru dengan negara-negara di Asia.

Presiden AS Joe Biden menghadapi dilema perdagangan di Asia, setelah pendahulunya menarik AS keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik pada (Trans-Pacific Partnership - TPP) pada 2017.

Jadi sebagai gantinya, Presiden ke-46 AS itu menawarkan IPEF selama kunjungan Biden ke Tokyo pada Senin (23/5/2022).

Apa yang akan dilakukan IPEF?

Itu masih harus dicari tahu. Pengumuman Senin (23/4/2022) menandai dimulainya pembicaraan di antara negara-negara peserta, untuk memutuskan apa yang pada akhirnya akan ada dalam kerangka kerja sama baru ini.

Jadi, untuk saat ini itu sebenarnya sebagian besar bersifat aspirasional. Dalam arti luas, ini adalah cara bagi AS untuk meletakkan penanda atas komitmennya untuk tetap menjadi kekuatan utama di Asia.

Dilansir dari CNA, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan IPEF “berfokus pada integrasi lebih lanjut ekonomi Indo-Pasifik, penetapan standar dan aturan, terutama di bidang baru seperti ekonomi digital, dan juga berusaha memastikan bahwa ada rantai pasokan yang aman dan tangguh.”

Gagasan bahwa standar baru diperlukan untuk perdagangan dunia, bukan hanya tentang ketidakpuasan di antara para pemilih AS.

Tapi, itu dinilai sudah menjadi kesadaran bersama mengingat bagaimana pandemi mengganggu seluruh ruang lingkup rantai pasokan, menutup pabrik, menunda kapal kargo, menyumbat pelabuhan, dan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi secara global.

Kerentanan itu menjadi lebih jelas pada akhir Februari, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, yang menyebabkan lonjakan biaya makanan dan energi yang sangat tinggi di beberapa bagian dunia.

Siapa yang akan menentukan detail kerja sama?

Negosiasi dengan negara-negara mitra akan berkisar pada empat pilar, atau topik, dengan pembagian kerja antara perwakilan perdagangan AS dan Departemen Perdagangan.

Perwakilan perdagangan AS akan menangani pembicaraan tentang pilar perdagangan yang "adil".

Rincian kerja samanya kemungkinan akan mencakup upaya untuk melindungi pekerja AS dari kehilangan pekerjaan, karena masuknya China ke Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001 yang menyebabkan PHK manufaktur yang parah di “Negeri Paman Sam”.

Kehilangan pekerjaan itu memecah AS, membuat marah para pemilih dan membantu memperkuat kebangkitan politik Donald Trump, ke kursi kepresidenan. Pada akhirnya presiden ke-45 AS itu juga yang menarik negaranya keluar dari TPP segera setelah menjabat pada 2017.

Departemen Perdagangan AS akan mengawasi negosiasi pada tiga pilar lainnya: ketahanan rantai pasokan, infrastruktur dan perubahan iklim, serta pajak dan antikorupsi.

Menteri Perdagangan Gina Raimondo yang mendampingi Biden dalam kunjungannya ke Asia minggu ini, juga telah menyoroti soal investasi di pabrik-pabrik AS oleh pembuat mobil Hyundai dan raksasa elektronik Samsung.

Siapa yang bisa bergabung dengan IPEF?

Gedung Putih mengatakan IPEF akan menjadi platform terbuka. Tetapi sejak awal pendirian IPEF, sudah memiliki kepekaan terhadap China, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Ini terlihat dari bagaimana Pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim China sebagai miliknya, dikeluarkan dari pakta baru tersebut.

Pengecualian ini patut diperhatikan karena Taiwan juga merupakan produsen chip komputer terkemuka, elemen kunci dari ekonomi digital yang akan menjadi bagian dari negosiasi IPEF.

Sullivan mengatakan setiap pembicaraan perdagangan dengan Taiwan akan dilakukan satu lawan satu.

“Kami ingin memperdalam kemitraan ekonomi kami dengan Taiwan termasuk dalam masalah teknologi tinggi, termasuk pasokan semikonduktor,” kata Sullivan. “Tapi kami mengejar itu secara bilateral.”

Pemerintah China sendiri sejak awal telah mengeluarkan peringatan bahwa perjanjian apa pun bisa menjadi "kelompok eksklusif", yang akan menyebabkan kekacauan yang lebih besar di kawasan itu.

Berapa lama penyelesaian detailnya?

Begitu pembicaraan dimulai, negosiasi diperkirakan akan berlangsung 12 hingga 18 bulan. Garis waktu terbilang agresif untuk kesepakatan perdagangan global, menurut seorang pejabat pemerintah AS.

Pejabat itu bersikeras anonimitas dalam pembahasan rencana dan menambahkan bahwa pembangunan konsensus di dalam AS juga akan menjadi kunci.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/24/214657770/apa-itu-ipef-kerangka-ekonomi-baru-yang-ditawarkan-as-ke-asia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke