Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Debat Sengit Pilpres Perancis: Le Pen Kekeh Larang Hijab, Macron Bawa Isu Rusia

Keduanya tampak berusaha mempengaruhi pemilih yang ragu-ragu dalam debat sengit empat hari menjelang pemilihan presiden.

Dilansir AFP, Perancis akan menggelar Pilpres pada Minggu (24/4/2022) antara Macron yang berhaluan tengah dan Le Pen yang anti-imigrasi.

Dalam debat langsung yang disiarkan televisi selama tiga jam, Macron berulang kali berusaha menjatuhkan Le Pen dan berusaha tetap fokus pada kinerja pemerintah.

Macron juga tampak marah, sembari memusatkan perhatian pada pinjaman yang diambil partai Le Pen dari bank Ceko-Rusia menjelang kampanye pemilihannya tahun 2017.

"Anda bergantung pada pemerintah Rusia dan Putin," kata Macron. "Ketika Anda berbicara dengan Rusia, Anda berbicara dengan bankir Anda."

Macron juga merujuk pada pengakuan masa lalu Le Pen atas pencaplokan Rusia pada semenanjung Crimea pada tahun 2014.

Le Pen berlasan bahwa partainya hanya mengambil pinjaman itu karena tidak dapat menemukan pembiayaan di Perancis di mana bank menolak meminjamkan kepadanya.

Debat menjadi sengit ketika Le Pen menegaskan bahwa dia berpegang teguh pada kebijakan kontroversialnya melarang pemakaian jilbab oleh wanita di depan umum, menggambarkannya sebagai "seragam yang dikenakan kaum Islamis".

"Anda akan menyebabkan perang saudara jika Anda melakukan itu. Saya mengatakan ini dengan tulus," ungkap Macron.

Tak berhenti sampai di situ, Le Pen juga bersumpah untuk mengakhiri imigrasi "anarkis dan besar-besaran" ke Perancis.

Dia mengklaim bahwa imigrasi memperburuk kejahatan menjadi "tak tertahankan" bagi orang-orang di seluruh negeri.

Kedua kandidat mengincar pemilih yang mendukung kandidat kiri Jean-Luc Melenchon di putaran pertama.

Macron difavoritkan untuk memenangkan putaran kedua, dengan sebagian besar jajak pendapat menunjukkan keunggulan lebih dari 10 persen.

Ini akan menjadikannya presiden Perancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua sejak Jacques Chirac pada 2002.

Tetapi para analis dan sekutu presiden telah memperingatkan bahwa hasilnya masih jauh dari kesimpulan.

Jajak pendapat menunjukkan lebih dari 10 persen orang Perancis yang berniat memberikan suara mereka belum memutuskan siapa yang akan mereka pilih.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/21/111500870/debat-sengit-pilpres-perancis--le-pen-kekeh-larang-hijab-macron-bawa-isu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke