MOSKWA, KOMPAS.com – Kremlin mengatakan, embargo minyak Rusia akan memukul Eropa dengan keras karena mengganggu keseimbangan energi benua tersebut.
Dan Amerika Serikat (AS), lanjut Kremlin, tidak akan terpengaruh oleh embargo minyak Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, beberapa menteri luar negeri Uni Eropa (UE) mendorong embargo minyak Rusia sebagai bagian dari kemungkinan sanksi lain kepada Rusia.
"Embargo seperti itu akan sangat berdampak serius pada pasar minyak global, sangat berdampak buruk pada keseimbangan energi di benua Eropa," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Senin (21/3/2022).
Peskov menambahkan, rakyat AS tidak akan semenderita rakyat Eropa jika “Benua Biru” mengembargo minyak Rusia.
“Ini akan sulit bagi orang Eropa. Keputusan seperti itu akan memukul semua orang,” ujar Peskov.
Para diplomat Eropa mengatakan, serangan senjata kimia Rusia di Ukraina, atau pengeboman besar-besaran di Kyiv, bisa menjadi pemicu embargo energi.
Di sisi lain, Rusia mengatakan pihaknya menargetkan infrastruktur militer, bukan sipil.
Moskwa sendiri telah memperingatkan bahwa sanksi UE terhadap minyak Rusia dapat mendorongnya untuk menutup pipa gas ke Eropa.
Untuk saat ini, UE yang terdiri dari 27 negara, masih sangat bergantung pada gas Rusia. Sebesar 40 persen kebutuhan gas Eropa dipasok oleh Moskwa.
Jerman adalah negara di Eropa yang paling bergantung terhadap gas Rusia.
Karena kebutuhan energi yang sangat besar dari Rusia, para pemimpin UE saling bersilang pendapat mengenai cara mengatasi masalah energi.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran kepada Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.
https://www.kompas.com/global/read/2022/03/21/203100470/kremlin--embargo-minyak-rusia-akan-memukul-eropa-bukan-as