The Blues ikut terkena dampak sanksi Rusia akibat menginvasi Ukraina, karena Roman Abramovich selaku pemilik klub tersebut memiliki hubungan dekat dengan Vladimir Putin.
Pemerintah Inggris pada Kamis (10/3/2022) memasukkan Roman Abramovich ke daftar individu Rusia yang terkena sanksi. Asetnya dibekukan dan berdampak besar pada operasional harian Chelsea.
The Athletic melaporkan, sanksi Abramovich itu juga berarti Chelsea dilarang menggunakan kartu kredit perusahaan mereka, yang berarti tidak dapat melakukan transaksi seperti membeli bahan bakar.
Tak pelak ini menimbulkan pertanyaan bagaimana klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut melakoni laga tandang, seperti lawatan ke Lille di Perancis dalam leg ke-2 babak 16 besar Liga Champions, Rabu (16/3/2022) waktu setempat.
Chelsea memiliki batas maksimal 20.000 pounds (Rp 373 juta) untuk dibelanjakan dalam perjalanan, sebagai bagian dari lisensi mereka untuk melanjutkan operasional yang berhubungan dengan sepak bola.
Dikutip dari Mirror pada Sabtu (12/3/2022), Chelsea pun pusing bagaimana mengalokasikan dana dengan batas seperti itu.
Chelsea berharap Barclays akan segera mencabut pembatasan mereka pada rekeningnya, dan The Blues tetap rutin berhubungan dengan Pemerintah Inggris untuk mengubah persyaratan lisensi.
Ada juga kekhawatiran klub London Barat tersebut tidak dapat menyelesaikan musim jika tidak mendapat keringanan seperti izin menjual tiket pertandingan.
Sementara itu, Roman Abramovich terus berupaya menjual klub untuk menghilangkan ketakutan tersebut.
Dampak sanksi Abramoovich lainnya yang ditanggung Chelsea adalah ditangguhkannya kesepakatan 40 juta pounds (Rp 745,75 miliar) per musim dengan Three sebagai sponsor di jersei.
Pada Jumat (11/3/2022) malam, rekening Chelsea di Barclays juga ditangguhkan sementara agar bank dapat menyelidiki lisensi olahraga khusus mereka.
https://www.kompas.com/global/read/2022/03/14/130300670/chelsea-tak-mampu-beli-bensin-untuk-bus-tim-kena-dampak-sanksi-rusia