Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Baru Chile "Langgar Tradisi" demi Dengar Suara Masyarakat Adat

SANTIAGO, KOMPAS.com - Pada hari pertamanya menjabat, presiden Chile membuat terobosan baru.

Dia berpartisipasi dalam upacara dengan masyarakat adat di istana presiden sebelum menghadiri misa di katedral Santiago.

Duduk di tengah lingkaran di halaman istana presiden, Gabriel Boric dan Ibu Negara, Irina Karamanos, mendengarkan satu per satu kekhawatiran dan harapan dari perwakilan tujuh suku asli.

“Membangkitkan kerja antarbudaya dan hubungan baru antara pemerintah dan masyarakat adat sangat penting untuk pembangunan Chile yang adil dan bermartabat,” cuit Boric, 36 tahun, dilansir AFP.

Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan mengatakan upacara itu "merupakan bagian dari konsepsi baru wilayah itu sebagai plurinasional di mana rasa hormat, dialog, dan partisipasi akan ditekankan."

Perwakilan yang ditemui Boric berasal dari suku Yagan, Lican Antai, Mapuche Pewenche, Rapa Nui, Mapuche Lafkenche, Diaguita, dan Mapuche Futa Warria.

Ketika dia dilantik pada Jumat (11/3/2022), Boric melanggar tradisi dengan merujuk pada penduduk asli Chile.

Dia bersumpah untuk menghormati Konstitusi di depan "semua rakyat Chile" dan bukan hanya "rakyat Chile."

Setelah upacara adat, Boric menghadiri misa Katolik di katedral Santiago dengan anggota kabinetnya.

Kabinetnya bahkan punya usia yang jauh lebih tua darinya, rata-rata 42 tahun yang terdiri dari 14 wanita dan 10 pria.

Selain sikap presiden, Menteri Perhubungan dan Lingkungan Hidup juga membuat heboh pada hari Sabtu (12/3/2022).

Dia tiba di istana kepresidenan lewat transportasi umum.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/13/110000970/presiden-baru-chile-langgar-tradisi-demi-dengar-suara-masyarakat-adat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke