Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Angkat Bicara, Presiden China Sebut Situasi di Ukraina Mengkhawatirkan, Beijing Akan Kirim Bantuan

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping pada Selasa (8/3/2022), mendesak "sikap menahan diri secara maksimum" atas Ukraina dan menyebut krisis di Ukraina sangat mengkhawatirkan.

Xi berbicara demikian dalam pertemuan yang diadakan secara virtual bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Komentar Xi diketahui datang lebih dari seminggu setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, dengan PBB mengatakan jumlah orang yang melarikan diri dari perang telah melampaui 2 juta. Fenomena ini dilihat sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat sejak Perang Dunia II.

Beijing telah menolak untuk mengecam invasi Rusia oleh mitra dekatnya Rusia.

Menurut laporan televisi nasional China, CCTV, Xi ingin kedua belah pihak, yakni Rusia dan Ukraina bisa mempertahankan momentum negosiasi, mengatasi kesulitan, dan melanjutkan pembicaraan untuk mencapai hasil.

"Kami ingin menyerukan pengekangan (sikap menahan diri) maksimum untuk mencegah krisis kemanusiaan skala besar," ucap Presiden China, dikutip dari AFP.

China akan kirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina

Xi menambahkan bahwa situasi saat ini di Ukraina sangat mengkhawatirkan dan China berduka karena ada perang baru di benua Eropa.

China juga mengatakan akan mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Dikutip dari Reuters, dalam pertemuan virtual, Presiden China menyampaikan Perancis dan Jerman harus melakukan upaya untuk mengurangi dampak negatif dari krisis.

Xi juga menyatakan keprihatinan tentang dampak sanksi terhadap stabilitas keuangan global, pasokan energi, transportasi dan rantai pasokan.

China, yang telah menolak untuk mengecam tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi, telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia.

Persahabatan China dengan Rusia, yang diperkuat bulan lalu ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada hari yang sama ketika negara-negara tersebut mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas", telah menjadi canggung bagi China ketika perang di Ukraina meningkat.

Rusia menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan menggulingkan para pemimpin yang disebut neo-Nazi.

Sementara, Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk invasi menaklukkan negara berpenduduk 44 juta orang itu.

Pada Senin (7/3/2022), Menteri Luar Negeri China Wang Yi, sendiri mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing terbuka untuk membantu menengahi perdamaian.

Tetapi, Wang Yi juga menekankan bahwa persahabatan antara Beijing dan Moskwa masih "kokoh" meskipun ada kecaman internasional atas invasi Rusia yang sedang berlangsung.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/08/201500570/angkat-bicara-presiden-china-sebut-situasi-di-ukraina-mengkhawatirkan

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke