Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marak Pencurian Gaya "Flash Mob" di AS, Maling Ramai-ramai Jarah Toko Mewah

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pencurian bergaya flash mob berupa pencuri yang ramai-ramai menjarah toko-toko barang mewah sedang marak terjadi di Amerika Serikat (AS) jelang musim belanja liburan.

Dikutip dari video yang diunggah VOA Indonesia pada Selasa (21/12/2021), pencurian gaya flash mob ini terekam kamera CCTV toko di Chicago, Los Angeles, San Francisco, juga kawasan sekitarnya.

Kemudian, melansir The Mercury News pada Minggu (19/12/2021), saat akhir pekan Thanksgiving ada 20 orang yang menyerbu toko Nordstrom di pusat perbelanjaan The Grove.

Mereka memakai palu untuk memecahkan jendela toko, dan mencuri barang-barang senilai ribuan dollar AS (belasan hingga puluhan jutaan rupiah).

Beberapa hari kemudian, sekelompok pencuri menjebol mal Westfield Topanga di Canoga Park, dengan menyerang sekuriti dan membawa kabur barang-barang senilai 25.000 dollar AS (Rp 359 juta).

Home Depot di Lakewood juga sempat menjadi sasaran pencurian bulan lalu, ketika sekelompok orang yang sedikitnya terdiri dari delapan pria muda masuk ke toko menggunakan palu, linggis, dan kunci pas, menurut laporan Los Angeles County Sheriff's Department.

Sejumlah pencurian dengan cara yang sama dilaporkan terjadi setelah tindakan kriminal ini ramai diberitakan.

Akibatnya, menurut laporan VOA Indonesia, sejumlah jendela toko kini ditutup dengan papan kayu, dan semakin banyak polisi yang dikerahkan ke jalan.

"Kami harus beraksi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Mereka berhenti di satu toko, memecahkan jendela, masuk dan mengambil sebanyak yang mereka bisa bawa," ujar Kepala Kepolisian San Francisco, William Scott.

Para pekerja dan pembelanja pun kini turut khawatir.

"Aksi kriminal retail terorganisasi sudah menjadi isu yang kami hadapi selama beberapa tahun. Ini bukan hal baru, tetapi biasanya bukan kekerasan seperti ini. Siang bolong dengan pelanggan dan pekerja masih di dalam toko, ini jadi semakin serius," terang Presiden California Retailers Association, Rachel Michelin.

Ia curiga aksi kriminal ini berakar pada gembong yang merekrut anak muda via media sosial.

"(Gembong) membayar mereka dengan uang. 'Hei, kami akan bayar beberapa ratus dollar, kami perlu kamu mencuri beberapa barang ini. Ambil sedikit buat kamu, sisanya buat kami'. Barang-barang itu akan mereka jual lagi."

Barang-barang curian itu sering kali dijual secara online. Michelin lalu menganjurkan warga waspada saat berbelanja online.

Sementara itu, banyak juga toko yang menginstruksikan pekerja tidak campur tangan jika menghadapi aksi kriminal untuk alasan keamanan.

Sejumlah pihak lalu mempertanyakan kebijakan tersebut.

"Beberapa tahun lalu, waktu mereka larang pegawai toko mencegah pencurian itu awal dari kehancuran," ungkap seorang pembelanja bernama Shelle Carrol.

"Kalau lunak pada kejahatan, hal ini bakal terjadi."

Artikel ini pernah dimuat dalam bentuk video di VOA Indonesia dengan judul Ramai Pencurian Gaya 'Flash Mob' Jelang Musim Belanja Liburan di AS.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/21/103300670/marak-pencurian-gaya-flash-mob-di-as-maling-ramai-ramai-jarah-toko-mewah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke