Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengantin Marahi Tamu-tamu, karena Tak Mau Bayar Rp 43 Juta untuk Hadiri Resepsi di Thailand

Dalam unggahan di Reddit yang diunggah oleh akun Bartarton dari tangkapan layar di Facebook, menunjukkan curhat diduga dari si pengantin perempuan yang secara terbuka mengkritik para tamu karena tidak datang.

Unggahan tersebut yang diunggah pada Selasa (14/9/2021) berjudul, "Apakah orang seperti ini benar-benar ada?"

"Ketika kami mengundang teman dan keluarga kami ke lokasi pernikahan kami di Thailand, hanya 9 orang yang mendaftar. Dari 150!! Oke, saya mengerti, membayar $3k untuk ikut merayakan hari istimewaku terlalu banyak untuk sebagian dari kalian, aku mau saja keluar uang untuk acaramu, tapi terserah."

Newsweek pada Kamis (16/9/2021) melaporkan, uang 3.000 dollar AS itu hanya untuk penerbangan saja, tidak termasuk hotel, hadiah, atau pakaian, yang artinya cukup mahal.

Tampaknya pengantin perempuan menyadari hal ini dan memutuskan untuk mengganti lokasi agar lebih mudah diakses, yaitu ke Hawaii.

"TAPI kemudian, ketika kami mengubah pernikahan menjadi di Hawaii, jadi bisa dijangkau semua orang, hanya 7 dari Anda yang mendaftar?? Biayanya lebih murah tapi kamu tidak ikut?! Itukah yang kamu pikirkan tentang (nama suami) dan aku? Kamu tidak bisa menyisihkan $2k (Rp 28,7 juta) untuk ikut merayakan kebahagiaan kami?"

"Aku tergoda untuk kawin lari dan tidak membiarkan salah satu dari kalian menjadi bagian dari hari paling bahagia kami. Jadi begini teman-teman, kalian punya 3 hari untuk menanggapi undangan kami atau kami hapus kalian dari FB dan jangan coba-coba mencari kabar kami."

Tak hanya soal biaya pernikahan, perempuan tersebut juga tampaknya kecewa dengan hadiah-hadiah yang didapatnya.

"Dan jangan harap aku membuka daftar hadir... Cuma barang-barang murah. Aku bersumpah kupikir aku punya teman yang lebih baik. (Nama suami) dan aku meminta kalian untuk mempertimbangkan kembali," pungkasnya.

Unggahan amarah pengantin langsung viral dan mendapat ratusan komentar yang menanggapi kelakuannya.

Tampaknya unggahan pertama kali muncul pada 2018 menurut pencarian yang dilakukan Newsweek di Google, dan viral lagi setelah dibagikan di media sosial pertengahan September 2021.

GiJake68 berkomentar, "Apakah dia suatu hari nanti akan sadar diri atau selamanya berpikir mengunggah ini adalah ide bagus?"

360walkaway berharap, "Mudah-mudahan dia akan melihat 'delapan tahun lalu Anda memposting ini' dan telapak tangan menutupi kepalanya."

"Aku tidak bisa membayangkan tunangannya senang disebut dua kali dalam unggahan/kata-kata kasar ini. Aku akan merasa sangat tidak enak. Semoga dia (pria) tahu siapa yang dia nikahi," tulis EarthWyndFyre.

480v_bite menulis, "Aku akan membatalkan pernikahannya."

GWindborn mengungkapkan, "Seluruh biaya pernikahankulebih murah daripada yang dia ingin orang-orang keluarkan untuk melihatnya."

TheDevilsAdvokaat menghitung, "Dan dia mengundang 150 orang (ke Hawaii). Jika dia datang ke setiap pernikahan MEREKA, itu setidaknya menghabiskan $300k (Rp 4,3 miliar). Tapi tentu saja, dia tidak akan pernah datang. Dia orang egois."

Situs web pernikahan The Knot mengungkapkan, pengeluaran rata-rata untuk pernikahan oleh seorang tamu pada 2019 adalah 430 dollar AS (kini Rp 6,17 juta), yang naik menjadi 1.400 dollar AS (Rp 20 juta) ketika biaya penerbangan dihitung.

Angka ini, termasuk hadiahnya, jelas berbeda jauh dengan biaya awal 2.000 dollar AS di Hawaii.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/28/151218770/pengantin-marahi-tamu-tamu-karena-tak-mau-bayar-rp-43-juta-untuk-hadiri

Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke