Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Mengaku Canggung Bertemu Macron Setelah Ketegangan Pakta Aukus

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia canggung bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Biden dan Macron pada Jumat (29/10/2021) bertemu di Kedutaan Besar Perancis di Villa Bonaparte, Vatikan, untuk pertama kali setelah ketegangan terkait pakta Aukus, perjanjian keamanan antara Australia, Inggris, dan AS.

"Apa yang kami lakukan sangat ceroboh," kata Biden, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (30/10/2021).

"Saya mendapat kesan bahwa Perancis telah diberitahu jauh sebelumnya bahwa kesepakatan itu tidak berjalan, demi Tuhan," lanjutnya.

Macron mengatakan penting untuk "melihat ke masa depan".

Pakta Aukus, mencakup kerja sama untuk kecerdasan buata (AI) dan teknologi lainnya. Pakta ini menjadi salah satu kemitraan pertahanan terbesar Australia dalam beberapa dekade, dan dipandang sebagai upaya untuk melawan China.

Pakta Aukus menyebabkan Perancis kehilangan kesepakatan usaha dengan Australia senilai 37 miliar dollar AS (Rp 526,6 triliun).

Pakta Aukus menggagalkan kesepakatan yang ditandatangani oleh Australia pada 2016 dengan Perancis untuk membangun 12 kapal selam konvensional, bertenaga diesel.

Pada saat itu, menteri luar negeri Perancis menyebut pakta keamanan itu sebagai "tikaman dari belakang", dan Perancis untuk sementara menarik duta besar AS dan Australia.

Berbicara setelah bertemu Biden pada Jumat (29/10/2021), Macron mengatakan kepada wartawan, "Kepercayaan itu seperti cinta, deklarasi itu baik, tetapi bukti lebih baik."

Dalam pertemuan di Vatikan itu kedua pemimpin juga berbicara tentang perubahan iklim, kontra-terorisme di Afrika Barat dan pertahanan Eropa.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/30/070455770/biden-mengaku-canggung-bertemu-macron-setelah-ketegangan-pakta-aukus

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke